# SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI GURU MAPEL PAI SMKN 5 SURABAYA, NGAJI SEPANJANG HAYAT | INFO : SELAMA MASA PEMBELAJARAN DI RUMAH, PEMBELAJARAN PAI DIPUSATKAN DI SITUS RESMI INI, BAGI SISWA-SISWI SMKN 5 SURABAYA SILAHKAN KOORDINASI DENGAN GURU PAI MASING-MASING UNTUK BERSAMA-SAMA MEMBERDAYAKAN SITUS INI DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH # .....

Selasa, 17 Maret 2020

SMK NEGERI 5 SURABAYA ; “NEGERINYA PECINTA DAN PENGHAFAL QUR’AN”

Oleh : M. Alfithrah Arufa, M.Pd.I*


“KEGAGALAN ADALAH JALAN”
“Kalian akan diwisuda di Masjid Al-Akbar Surabaya” tegas Koordinator PAI di SMKN 5 Surabaya setelah melaksanakan seleksi calon wisudawan-wisudawati Tahfidz AL-Qur’an se Kota Surabaya. Hal ini dilaksankan oleh tim PAI SMKN 5 Surabaya berdasarkan permohonan delegasi oleh Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan Kota Surabaya kepada seluruh sekolah di bawah naungan pemkot Surabaya termasuk SMKN 5 Surabaya.

Seleksi pun berlangsung singkat dan apa adanya, dimulai dari pencarian siswa/siswi lewat proses pembelajaran PAI di tiap kelas masing-masing Guru PAI, hingga pemberdayaan rekomendasi antara siswa/siswi itu sendiri. Namun informasi dan impian tersebut terkadang terlintas begitu saja bahkan dianggap sebuah keanehan, bagaiaman tidak?, Seolah mencari jarum dalam jerami, sebegitu mustahilnya menemukan penghafal Qur’an di sekolah yang notabene adalah Negeri dan sekolah umum bukan sekolah berbasis Islam.

Kurang dari sebulan, 12 anak ditemukan (baca: dimulyakan) dengan membawa kekuatan dan kemampuan hafalannya masing-masing. Mereka kami sebut sebagai “santri perdana Tahfidz SMKN 5 Surabaya”. H-7 keberangkatan menuju Masjid Akbar Surabaya untuk mengikuti Wisuda Akbar 1000 Tahfidz di Surabaya tiba-tiba kandas. Tak terbayangkan bagaimana kekecewaan 12 santri perdana kami ini jika mendengar pengumuman kandas wisuda bersama huffadz se kota Surabaya lainnya. Team Guru Pendidikan Agama Islam dan Takmir Masjid Darul Ilmi SMKN 5 pun mulai merembugkan masalah penting ini. kenapa penting ?, ini bukan hanya masalah hati 12 anak perdana kami, melainkan karena keindahan Qur’an yang menghiasi hati mereka dan jauh lebih penting lagi Qur’an yang masih jauh dan belum mengisi hati selain 12 Santri pilihan ini, mereka adalah Siswa-siswi (muslim-muslimah) di SMKN 5 Surabaya yang jumlahnya lebih dari 2500 anak yang kami harapkan potensi Qur’annya dapat berkembang di kemudian hari.

Terkirim kabar dari dunia pendidikan Nasional, bahwa SMA/SMK akan dikelola di bawah naungan Pemerintah Provinsi bukan lagi pemerintah kota/kabupaten. Disinilah sumber “hantaman” itu bermula, awal 2017 pergeseran kebijakan ini bukan hanya merubah seluruh ketentuan birokrasi di instansi, juga sekaligus memangkas jatah undangan delegasi SMK untuk naik di panggung Wisuda 1000 Tahfidz Al-Qur’an se Surabaya kala itu. Hal ini disebabkan kebijakan wisuda itu adalah milik Pemkot Surabaya dalam hal ini Wali kota Surabaya – Ibu tri Risma Harini. Untuk kasus ini, Maka secara otomatis SMK yang pindah ke “Rumah” Pemprov tidak bisa ikut mencicipi program Pemkot terutama dalam masalah Wisuda Tahfidz Akbar ini.

Wisuda Mandiri adalah hasil keputusannya. Kegagalan adalah jalan, Dengan bekerjasama dengan manajemen sekolah dan guru-guru PAI, takmir Masjid Darul Ilmi SMKN 5 Surabaya, dan JQH Surabaya wisuda pun direalisasikan pada tanggal 31 Maret 2017 di Masjid Darul ilmi SMKN 5 Surabaya. 12 Santri perdana Tahfidz dinyatakan lolos oleh ketua JQH Surabaya dan layak diwisuda oleh Kepala SMKN 5 Surabaya, Bpk. Drs. Rinoto, MM. Disinilah titik awal lahirnya Program Tahfidz Al-Qur’an yang kini dikenal dengan sebutan PTQ SMKN 5 Surabaya.

“13 GENERASI PEJUANG AL-QUR’AN”
Terpampang rentetan nama-nama pendaftar (Baca : Peminat) program Tahfidz Al-Qur’an SMKN 5 Surabaya di papan pengumuman Masjid SMKN 5 Surabaya, urutan terakhir tertulis nomor 215. Memang kecil dibandingkan jumlah siswa keseluruhan, namun Pengaruh 12 wisudawan Tahfidz perdana cukup besar untuk kalangan pemula kegiatan Program Tahfidz, tidak kurang dari 1000 pasang mata dan kuping menerima informasi tentang “Open Recrutment” PTQ SMKN 5 Surabaya angkatan ke-2. 215 lah yang Allah kirimkan pada Pengurus PTQ 2 kala itu.

Seolah tidak ingin tertimpa tangga yang sama (dalam kegagalan berbuah jalan), pengelolaan PTQ mulai ditata dengan manajerial yang perlahan membaik dan terarah, terbentuknya kepengurusan dan program kerja, anggaran kegiatan serta agenda yang detail demi keberlangsungan PTQ ke depannya.

Ikrar santri Tahfidz dan BTQ dari 215 peserta pendaftar PTQ menjadi ide awal untuk membangun komitemen awal sebagai kade-kader pecinta dan penghafal Al-Qur’an. Mereka akan behadapan dengan Agenda yang padat yang terkadang harus berbenturan dengan tugas dan kegiatan sekolah. Memang butuh pengorbanan untuk mencapai suatu impian, namun Al-Qur’an hadir bukan sebagai korban atau mengorbankan yang lain, sebab Al-Qur’an sejatinya telah dan terus menjadi solusi dalam hidup dan menjalani kehidupan hingga kiamat tiba.

[... BERSAMBUNG ...]

         
     




0 komentar:

Posting Komentar

gpaismkn5sby. Diberdayakan oleh Blogger.