Salam Silaturahmi dari Guru PAI SMKN 5 Surabaya

Tata Niat, terus Ikhtiyar dan Doa serta Tawakkal Pada Allah Swt

SHOLEH LUAR DALAM

Semangat mengaji tanpa batas

Ikhtiyar dengan AL-Qur'an dan Sholawat

#Dirumahaja|Temukan Kesholehan bersama orang tercinta

SEMANGAT IBADAH DENGAN MENGHARAP RIDHO ALLAH

Karena bisa jadi bukan ibadahmu yang menyelamatkanmu

Follow Us in Instagram

ngaji bersama GPAI Stembaya

# SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI GURU MAPEL PAI SMKN 5 SURABAYA, NGAJI SEPANJANG HAYAT | INFO : SELAMA MASA PEMBELAJARAN DI RUMAH, PEMBELAJARAN PAI DIPUSATKAN DI SITUS RESMI INI, BAGI SISWA-SISWI SMKN 5 SURABAYA SILAHKAN KOORDINASI DENGAN GURU PAI MASING-MASING UNTUK BERSAMA-SAMA MEMBERDAYAKAN SITUS INI DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH # .....

Jumat, 14 Oktober 2022

GURU PAI SMK SE KOTA SURABAYA NGAJI DESIMINASI IKM DAN SOSIALISASI PAI ON THE SPOT BERSAMA PAIS KEMENAG KOTA SURABAYA

Surabaya, 14 Oktober 2022 - Kegiatan yang digawangi oleh MGMP PAI SMK kota surabaya ini dilaksanakan di Aula SMK Negeri 1 Surabaya, acara ini dihadiri oleh Kasi PAIS Kemenag kota Surabaya – Bpk Drs. H. Arifin, M.Pd, Pengawas Guru PAI SMK Surbaya - Bpk Farhan, M.Pd dan Ibu Dra. Dien Rahmah, M.Pd.I, selain itu, turut hadir Admin Operator PAIS On the Spot– Bpk. Nur Hadi, SE. serta Ketua MGMP -Ust.   Muchamad Sofyan Hadi, M.Pd.I.

Acara dibuka dengan Lantunan Ayat Suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh Ust. Abdul Muiz, M.Pd dilanjutkan dengan pembacaan sholawat nabi dan mahallul qiyam oleh tim Banjari As-Sa’idiyyah SMKN 1 Surabaya.

Sambutan-sambutan dimulai, pertama adalah Sambutan ketua MGMP PAI SMK Kota Surabaya. Dalam Sambutannya, ketua MGMP menyatakan bahwa ini adalah sambutan pertama beliau  pasca revormasi pengurus MGMP kemaren. Ust. Sofyan mengungkapkan bahwa Susunan pengurusan 90% masih tetap dan akan segera disampaikan pada kasi PAIS. Dalam hal fungsi MGMP, beliau menyampaikan bahwa MGMP merupakan wasilah (penyambung), pengurus MGMP niatnya untuk khidmah saja. Dalam pelaksanaannya, ketua MGMP PAI menginginkan Bpk/ibu Guru PAI SMK Surabaya dapat merespon dengan baik segala informasi (dari PAIS ke MGMP) demi lancarnya kebutuhan dan profesionalisme semua guru PAI SMK.

Selanjutnya, KASI PAIS Kemenag Kota Surabaya juga memberikan amunisi motivasi untuk guru PAI SMK Surabaya. Dalam muqoddimahnya beliau menyebut guru PAI sebagai “pembuka pintu surga”. Hal ini didasari oleh betapa luar biasanya peran dan perjuangan guru PAI terhadap capaian para peserta didik bukan hanya urusan dunia melainkan tembus pada kebutuhan akhiratnya, sembari memberikan contoh pada penampilan Tim banjar “As-Sa’idiyyah” SMKN 1 Surabaya yang tampil dengan luar biasa mengantarkan iklim cinta pada Nabi Muhammad Saw terasa kuat dalam ruangan Aula yang digunakan, “ini anak-anak bisa begini (Sholawatan) tergantung kiyainya di sekolah” tegas Drs. H. Arifin, M.Pd.

Bapak Kasi PAIS dengan murah senyumnya memberikan gambaran bahwa Desiminasi yang didapatkan di acara ini tidak boleh berhenti sampai di sini saja, akan tetapi harus terus didesiminasikan pada yang lainnya, artinya berkelanjutan sehingga Guru PAI tidak sampai telat informasi. Bisa dibayangkan, sebab keterlambatan informasi sama halnya menciptakan keterlambatan baru lainnya pada penginputan kebutuhan akun emis dan siaga guru sendiri. Kasi PAIS menginfokan bahwa saat ini sedang digalakkan percepatan-percepatan pendataan guru PAI, maka dari itu guru PAI harus selalu membuka info web PPKB (Program Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan). Guru sudah harus mandiri, Jangan sampai data hanya dipasrahkan ke operator saja (tanpa pengecekan berkala), karena seharusnya sekarang semua guru PAI sudah bisa dengan teknologinya sendiri dan mandiri.

Kasi PAIS menutup sambutannya dengan beberapa harapan, semoga akan ada peningkatan prestasi  PAIS di Kota Surabaya, diantaranya  keikutsertaan lomba ceris yang masih sangat minim prestasinya. Diharapkan pula lahir penulis-penulis dari kalangan guru PAI. "Anak-Anak kita adalah ladang untuk berjuang dan mendapat manfaat baik dunia maupu akhiratnya" tegas beliau. Disamping itu, beliau juga mengharapkan diadakannya koordinasi PAIS dan MGMP secara kontinu, misal ; pertemuan 2 bulan atau 3 bulan sekali.

Materi yang tidak kalah pentingnya disampaikan bapak operator (Admin) PAIS on The Spot. Informasi ini disampaikan dengan singkat dan detail bahkan diakhiri dengan praktek langusng menggunakan aplikasi PAIS On The Spot melalui gaget maisng-masing guru PAI yang hadir saat itu. Beberapa hal yang disampaikan oleh Bpk. Nur Hadi, SE selaku admin PAIS diantaranya adalah :  

1.    Pahami bahwa Alur dapodik, emis dan siaga bersambung

2.    Ilustrasi satu kasus, misal ada pertanyaan : untuk 150 siswa butuh berapa guru PAI ? Jawab : hanya butuh 1 guru, lalu bagaimana jika ada 2 atau lebih guru di sekolah tersebut ?.  Terkait kasus seperti  ini emis sekolah mengambil peran penting, maka harus sering ditinjau karena sangat berpengaruh pada data legalitas guru yang ada di sekolah tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

a)    Silahkan biasakan cek dulu Emis sekolah , caranya : masukkan User dengan nomor pokok sekolah, dan passwordnya sama seperti usernya

b)    Data emis sekolah sangat penting karena berkaitan langsuung dengan data keberadaan guru, termasuk juga data fasilitas sekolah seperti  keberadaan masjid/musholla dan lain sebaginya, yang juga berdampak pada turunnya bantuan sarpras jika ada anggaran bantuan yang akan diturunkan.

3.    Siaga hanya aplikasi untuk mecairkan PPG

4.    Jika tidak ada singkronisasi antara data Dapodik, Emis dan Siaga maka akan berpengaruh pada pencairan sertifikasi itu juga.

5.    Update Info TPG (per 15 Oktober 2022) untuk PNS sudah masuk bidang keuangan, untuk yang swasta sedang menunggu tarikan dari kanwil kemenag.

6.    Singkron itu ada 2 macam :

a)    Singkron dengan sekolah

b)    Singkron dengan Pusdatim

7.    Setiap perubahan yg dialami segera diganti pada data sebagai tanda keberadaan (jangan ditunda-tunda)

8.    PAIS on the spot ada 2  yakni : melalui WA dan Website,

9.    Melalui WA simpan nomornya 083830256778 (PAIS on the spot)

10. Malalui Link web ketik s.id/paiskotasurabaya pada google Chrome atau browser lainnya nanti akan muncur tampilan website yang poin-poin fiturnya sama layanannya dengan WA PAIS on the spot

11. PERHATIAN ! Setiap selesai pengisian data di emis jangan lupa pastikan klik AJUKAN 

Usai pemaparan detail terkait hajat profesionalisme guru berdasarkan data, Bpk. Farhan, M.Pd selaku Pengawas PAI memberikan resep konstruktif menjadi guru PAI yang profesional, agar nampak bahwa guru profesional itu bukan hanya baik dan tertib dalam administrasi data saja, melainkan juga baik dalam pengaplikasian sehari-hari sebagai pribadi guru. Bpk Farhan menyampaikan bahwasanya  guru harus mampu berfikir abstrak dan memiliki komitmen yang tinggi, Guru adalah sosok yang memiliki kelengkapan pengetahuan kognitif, afektif dan psikomotorik, dari sini beliau menyimpulkan bahwa “guru profesional adalah guru yang memiliki kemampuan yang mumpuni dalam melaksanakan tugas jabatan guru”

Diakhir pemaparannya, beliau memberikan 6  Kompetensi menjadi Guru PAI yakni  : 1) Pedagogik – 2) kepribadian – 3) Profesional – 4) Sosial – 5) Spiritual – 6) leadership.

Penyampaian materi pada acara ini diakhir oleh pemaparan konsep desiminasi IKM dari  Pengawas PAI, Ibu Dra. Dien Rahmah, M.Pd.I. Begitu banyak nasihat dan motivasi praktis yang beliau sampaikan pada guru-guru PAI saat itu, pada dasarnya beliau menekankan bahwa pentingnya keteladanan dari guru-guru PAI sebagai landasan utama menjadi seorang pendidik, beberapa konsep IKM yang sudah dikaji di sekolah masing-masing –bisa dikatakan– tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya, hanya pergantian beberapa istilah dan penyesuaian-penyesuian yang perlu dikaji secara bertahap. Dalam penerapan kurikulum PAI sangat dibutuhkan kedisiplinan, kejujuran, kesabaran dan keikhlasan untuk melahirkkan genarasi-generasi penerus yang berkualitas iman dan akhlakhya. Beliau juga mengajak guru-guru PAI untuk berpikir tentang banyaknya kasus siswi di surabaya yang hamil di luar nikah, begitu pula dengan kasus degradsi akhlak pelajar belakangan ini. Peran GPAI menjadi dipertanyakan karena terlibat dalam membentengi siswa-siswinya dari bahaya perzinahan yang pada dasarnya hal ini telah masuk dalam materi pelajaran PAI selam ini. harapan beliau para guru PAI dapat menjadi Guru yang mau mendengar keluhan siswa/siswinya sehingga dapat menjadi bagian yang memberi solusi pada anak-anak didiknya. Kedekatan ini sangat diperlukan sehingga peseta didik mejadikan Guru PAI sebagai sosok yang bisa diteladani. “Saling tebar kebaikan” ungkap beliau diakhir materinya.

Agendapun berahkir dengan salam penutup dari MC handal dari MGMP PAI SMK Kota Surabaya – Ibu Yayuk, S.Ag.  Semoga agenda kegiatan ini bermanfaat dan senantiasa mendapat rahmat dan ridho dari Allah Swt. Aamiin [alf] 


Dokumentasi Kegiatan :




Rabu, 25 Mei 2022

“MEMBERI DAN MENOLAK” (Belajar kitab Hikam dari Nelayan dan Petani di Lamongan)

 


MEMBERI DAN MENOLAK

(Belajar kitab Hikam dari Nelayan dan Petani di Lamongan)

Taqoballahu minna waminkum taqobbal ya karim, Minal Aidin wal faizin, mohon maaf lahi dan batin. Rangkaian kalimat ini adalah kalimat sakral yang sering terdengung pasca bulan suci Ramadhan sampai bulan Syawal. hal ini disampaikan juga oleh Dr. KH. Saiful Jazil, M.Ag saat memulai Taushiyyahnya di Auditorium SMKN 5 Surabaya dalam Acara Halal bi Halal MGMP PAI SMK Kota Surabaya tahun 1443 H / 2022 M.

Kiyai Saiful Jazil berdiri sekaligus bertausiyyah dihadapan tamu-tamu dari kementrian Agama Kota Surabaya, diantaranya ; Dr. H. Pardi, M.Pd.I selaku Ka. Kantor Kemenag Kota Surabaya, hadir pula mendampingi beliau bapak Kasi PAIS Kemenag Kota Surabaya dan pengawas Guru PAI SMK Kota Surabaya, tidak hanya itu, beliau juga berada di hadapan Guru-Guru PAI SMK se kota surabaya. Tentu bertaushiyyah dihadapan pakar-pakar agama islam adalah hal yang cukup berat, butuh persiapan konsep yang matang dan dapat diterima dengan baik. Kiyai Jazil mungkin menganggap berbicara di depan para guru PAI lengkap dengan Perangkat dari kemenag sama halnya dengan menggarami lautan.

Tenang, santun, dan teduh menyaksikan beliau di atas panggung, beliau lebih nyaman dengan mengambil posisi berdiri walaupun kursi sofa empuk lengkap dengan meja yang diatasnya tersedia secangkir air jahe, dan air mineral, beliau tetap memilih berdiri. Seolah-olah beliau memberikan keteladanan untuk tetap hormat dan takdzim pada orang-orang yang beliau anggap lebih alim yang ada di depan beliau. Beliau tidak ingin menggurui para guru.  

Sesekali, bahkan berkali-kali beliau melemparkan beberapa pantun indah yang membuat riuh suasana Auditorium. Tentu, ini bukan hanya sekedar style atau kebiasaan beliau, tapi karena pada dasarnya sajak-sajak indah itu biasanya hanya diberikan pada orang-orang tertentu yang mampu menafsiri dengan tafsiran yang lebih baik, serta mampu memaknai kata-kata singkat menjadi bertingkat-tingkat, Begitulah Kiyai Jazil melayani dan memuliakan Guru-Guru PAI yang hadir dihadapannya. Seolah ada kekhawatiran akan berpalingnya perhatian audiens ke lain hal atau bisa mengantuk dan jenuh.

Dalam berdakwah, Kiyai Jazil betul-betul berusaha mengambil hati dan memahami kebutuhan pendengarnya, bagaimana tidak?, rata-rata guru peserta Tes PPG terkesima ketika kiyai masuk memberikan nasihat dan motivasi serta doa untuk mereka, sebuah canda ringannya beliau sampaikan : “doakanlah peserta pretes PPG itu agar lulus semua, karena panggilan PPG itu seperti penggilan kematian, datangnya sekali seumur hidup”, sontak suasana menjadi penuh tawa, hal ini adalah perhatian penting bagi audiens yang membuat mereka menunggu dan menunggu karena yakin nasihat-nasihat selanjutnya jauh lebih berisi. Dari sini titik fokus jama’ah yang hadir mulai terarah dan tertata pada sang kiyai.

Kiyai memandang beckdroup acara di belakangnya dan memabaca tema yang tertulis dengan jelas : “Beribadah & Berkarya menuju GPAI Semakin berkah”. Dari tema ini beliau mencoba mengantarkan semua tamu undangan untuk flashback di masa lalu dan mengingat-ngingat tentang sebuah tradisi guru yang sering membawa kayu kecil (Jawa : penjalin) saat mendidik murid-muridnya, bukan hanya masalah penjalin itu saja, kata-kata yang keluar dari lisan guru-guru dulu masih terngiang-ngiang di telinga : “nak bapak tidak niat memukul kamu, tapi bapak niat memukul setannya” sembari kayu kecil mendarat di kaki muridnya. Apakah anak-anak dulu dianggap kesetanan semuanya, atau sudah menjadi setan ? tanya sang kiyai kembali memecah suasana. Luar biasanya, anak-anak yang dipukul gurunya kala itu, tidak pernah dipemasalahkan oleh wali muridnya, apalagi dilaporkan ke polisi (Jangan disamakan dengan zaman sekarang!). Ternyata resepnya adalah guru-guru zaman dulu sepertinya mempraktekkan konsep ayat Al-Qur’an :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

 

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqqoroh : 153)

 

Guru-guru zaman dulu Ketika ada masalah mereka cepat-cepat mengadu kepada Allah dengan Sabar dan sholat. Mereka sering melibatkan Allah dalam setiap urusannya, Allah yang akan bantu menyelesaikan masalahnya. Begitulah kira-kira pegangan guru-guru dahulu, entah dengan guru-guru sekarang? 

 

Kiyai yang juga Doktor di UIN Sunan Ampel Surabaya ini memberikan gambaran keteladanan berdasarkan pengalaman realitas yang tidak bisa tertolak oleh semua guru-guru  yang hadir (hampir semua pernah dipenjalin atau melihat peristiwa penjalin semasa menjadi murid). Seolah mengantarkan alam bawa sadar untuk betul-betul sadar kembali bahwa audiens adalah seorang guru yang pernah menjadi seorang murid, bahkan pernah menjadi murid “nakal” juga. Tanpa memberi kesimpulan, seolah tersimpul sendiri dalam benak para audiens (guru-guru PAI) tentang mahalnya sebuah strategi dan metode mengajar yang baik jika senantiasa melibatkan Allah – Dzat yang Maha Berilmu dan Maha memberikan Ilmu.

25 Menit berjalan, Kiyai Jazil megajak para guru PAI untuk ngaji kepada shohibul Hikam – Syekh Ibnu Athoillah. Disinilah kehebatan beliau memilih kitab sekaligus mushonnifnya untuk disajikan pada kalangan ilmuan seperti guru-guru PAI. Sontak, seolah audiens diantarkan  menjadi murid yang gelasnya kosong dan bersiap menimbah banyak air ilmu dari Ibnu ‘Athoillah. Ketawadhu’an guru-guru PAI yang menjadi Audiens kala itu mulai tampak, mereka sadar betul bahwa Syekh Ibnu ‘Athoillah adalah ulama yang produktif. Tak kurang dari 20 karya yang pernah dihasilkannya. Karya itu meliputi bidang tasawuf, tafsir, akidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh. Sadar akan kekurangan ilmu yang dimiliki, guru-guru PAI makin haus akan ilmu dari shohibul hikam tersebut.

Dengan tenang dan fasihnya Kiyai Jazil mulai membacakan mutiara hikmah dari syekh ibnu Athoillah Al-Askandary :

ربما أعطاك الله فمنعك،

Terkadang Allah memberimu tapi berupa penolakannya terhadapmu

وربما منعك فأعطاك،

Terkadang Allah menolakmu tapi hakikatnya memberimu

وإذا كشف لك الحكمة في المنع، عاد المنع عين العطاء

“Manakala kamu dibukakan pintu Hikmah oleh Allah, maka kamu akan paham dan mengerti bahwa pada hakikatnya penolakan Allah adalah wujud yang terbaik untuk anda”

 

Mencerna mutiara hikmah ini tidak semudah yang kita bayangkan, kiyai Jazil senantiasa menyederhanakan maknanya agar mudah diterima dari semua latar belakang Guru PAI yang hadir waktu itu, beliau kemudian mengutarakan 2 kata yang sangat kontradiktif, yakni kata menolak dan kata memberi, Bagaimanakah Allah dapat menolak tapi hakikatnya memberi ? sebagian audiens mulai mengerutkan dahinya, berpikir keras dan membayangkan akan keluar teori-teori ilmiah tingkat tinggi dengan berbagai istilah-istilah asing kamus ilmiah dari lisan seorang Kiyai plus Doktor itu.

Dengan santainya beliau mengejawantahkan pemahaman kitab sakral para salik yang di dalam kitab Hikam tersebut memiliki terminologi suluk yang ketat, Kiyai bercerita tentang profesi seseorang dan berangkat dari kisah nyata yang diangkat dari hasil silaturahmi di kampung halamannya sendiri di daerah Paciran Lamongan. Beliau berkisah :

Paciran adalah daerah pesisir Lamongan bagian Utara, mayoritas profesi warganya adalah Nelayan, suatu ketika ada seorang nelayan yang punya keinginan kuat untuk berangkat ibadah Haji, saking kepinginnya berangkat Haji,  nelayan itu menabung setiap hari, waktu terus berputar hingga terkumpul uang sejumlah Rp. 25 Juta. Uang tersebut langsung digunakan untuk daftar haji, tentu belum bisa langsung berangkat karena harus antri menunggu panggilan terlebih dahulu untuk beberapa tahun kemudian.

Setelah beberapa tahun berlalu, Nelayan itu mendapat panggilan untuk berangkat Haji, maka nelayan itu harus melunasi ONH sebesar Rp.37.500.000, belum termasuk uang untuk tasyakkuran, untuk urusan rombongan yang mengantarkan, belum lagi ketika pulang dari tanah suci dia juga kepikiran harus bawa oleh-oleh untuk saudara-saudaranya di tanah air nanti.

Singkat cerita, akhirnya beliau utang kanan kiri agar bisa membayar semua urusannya itu. Berangkatlah nelayan itu, sampainya di tanah suci dia rajin berdoa, doanya hanya satu : “Semoga pulang haji bisa bayar utang-utangnya (dan semoga yang dibayari menolak dibayar utangnya, hibur sang kiyai).

Suatu ketika saat nelayan itu Thawaf tiba-tiba terjadi musibah jatuhnya crane di area masjidil haram tepat di tempat thawaf, 107 orang yang thawaf langsung meninggal dunia,  238 jama’ah yang lainnya diberikan hidup oleh Allah dengan cidera luka berat dan ringan. Ternyata nelayan ini juga menjadi korban yang masih diberi kesempatan hidup, dengan musibah satu kupingnya putus.

Dimana letak kebaikan?, dimana hikmahnya? Kiyai jazil menegaskan pertanyaannya.

Ingatlah perkataannya ibnu athoillah tadi,

وإذا كشف لك الحكمة في المنع، عاد المنع عين العطاء

“Manakala kamu dibukakan pintu Hikmah oleh Allah, maka kamu akan paham dan mengerti bahwa pada hakikatnya penolakan Allah adalah wujud yang terbaik untuk anda.”

Ternyata Allah punya rencana lain.

Setelah pulang dari tanah suci, terdengar kabar datang dari bapak Duta besar Indonesia di Arab Saudi (bpk Drs, H. Agus Maftuh Abegebriel, M.Ag) mengumumkan bahwa seluruh jama’ah haji yang terkena musibah crane akan mendapatkan santunan yang disampaikan langsung oleh Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Santunannya adalah untuk korban meninggal dunia dapat sekian Ribu Real (hampir Rp. 4 M) sementara yang tidak meninggal (termasu kuping putus si Nelayan) mendapatkan 500.000 real (sekitar Rp. 1,75 M ).

Usai berkisah tentang nelayan dikampungnya itu, kiyai jazil mengajak jama’ah untuk merenugkan bersama-sama : “Bayangkan hitung-hitungannya, andai kata biaya syukurannya dan oleh-olehnya habis Rp. 75 jt, maka nelayan tadi sudah bisa melunasi utang-utangnya bahkan memiliki save uang Rp. 1 M, saya yakin Nelayan ini akan berdoa lagi kepada Allah : Ya Allah kenapa tidak putus saja kedua kuping saya (Goyon Kiyai Jazil memecah tawa jama’ah).

Kita belajar tentang usaha yang maksimal, tapi harus kita ingat semuanya pasti terbatas, kita sudah iktiyar, kita sudah belajar, tapi Allah punya rencana diluar kemampuan kita. Jika ternyata kita-kita ini lulus tapi Allah ternyata menghendaki lain, berarti ada kehendak kita yang tidak sama dengan kehendak Allah. Kiyai Jazil mengutip satu ayat :

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا - إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (QS. Al-Insyiroh : 5-6)

Dengan demikian kita akan mudah mengucapkan hakikat Alhamdulillah, usaha maksimah dan serahkan pada Allah, karena itu Allah berfirman :

 وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqoroh : 216)

 

Tidak berhenti pada kisah Nelayan, satu kisah ditambahkan sebagai penutup taushiyyah beliau, kali ini kisah masyarakat yang masih di Lamongan juga, namun bagian selatan, beliau mulai bercerita dengan santai :

Lamongan selatan adalah kawasan bercocok tanam dengan sistem tadah hujan, ketika kemarau tiba maka bagi para petani yang memiliki lahan yang tidak begitu luas juga tidak maksimal hasilnya, bahkan terkadang tidak cukup untuk biaya hidup dari hasil panennya.

Akhirnya ada seorang petani di desa itu memutuskan untuk mengadu nasib ke kota surabaya dengan niatan belajar jualan bakso/pentol dan ikut seorang juragan untuk jualan dan gerobaknya, serta harus setoran hasil jualannya ke juragannya. Tentu jika yang laku sedikit maka hasilnya sedikit begitupun sebaliknya.

Mulailah Petani itu berjualan Bakso/pentol, hari pertama masih sepi, tidak ada pelanggan, tidak begitu laris. Sampai  3 hari tetap tidak pernah habis jualannya. Suatu ketika, saat sholat ashar tiba, dia ikut sholat berjama’ah di sebuah masjid, setelah selesai dia istirahat sejenak, saat itu gerobak baksonya diparkir di pinggir jalan depan masjid, sambil istirahat dia berdoa : “ Ya Allah… kalau bakso saya ini tidak habis, berarti utang saya semakin bertambah, tolong ya Allah Engkau berikan keberkahan dan kemudahan agar dagangan saya habis”.

Belum selesai dia ngerentek doanya, tiba-tiba ada mobil lewat, karena jalannya sempit akhrnya mobil itu nyerempet gerobak petani itu, gerobaknya terbalik serta pecah berantakan, kasihan.

Akhinya penjual bakso itu terkejut dan menangis. Alhamdulillah… yang punya mobil tadi turun dari mobilnya dan bertanggung jawab. Setelah diajak hitung-hitungan terkait kerugiannya, penjual menyatakan bahwa Gerobak harganya 5juta, dan semua jualannya senilai Rp. 500.000,-.  Tanpa banyak mikir pemilik mobil menggantinya dengan Rp. 10 juta (untuk ganti rugi ke juragan dan bisa kulakan lagi). Begitu senangnya si petani penjual bakso ini. dia lantas memuji Allah - Alhamdulillah, langsung meninggalkan gerobaknya dan pulang ke tempat tinggalnya.

sesampainya di rumah, dia ditanyakan istrinya, mana gerobaknya ?

pak tani lalu menjelaskan “Ya Allah dek ini, tadi saya kena musibah keserempet mobil. (belum selesai suaminya bercerita) Si Istri lagsung ngomel dan memarahi suamnya. Si istri kepikiran utang kemaren dengan juragannya, malah dapat masalah, utangnya akan bertambah lagi, belum hidup sehari-hari lagi susah. “Aku belum selesai cerita” kata suaminya, Alhamdulillah orangnya tanggung jawab, aku dibarikan uang Rp. 10 juta, bisa dibuat ganti gerobak juragan dan kita sekarang bisa beli gerobak dan kulakan sendiri tanpa ikut juragan lagi. Mendengar hal itu istrinya bartahmid - Alhamdlillah... kata istrinya “Ya sudah besok saya doakan semoga keserempet lagi (guyon kiyai menambahkan riuhnya tawa audiens)

 

Kembali lagi, terkadang doa kita secara lahir tidak dikabulkan Allah, tapi jangan lupa  bukan berarti tidak dikabulkan Allah bukankah janji Allah

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu ."

(Al-Mu’min : 60)

 

Jadi pada hakikatnya Allah masih memilihkan apa yang terbaik yang akan diberikan kepada kita, dan Allah memilihkan waktu yang tepat kapan saatnya diberikan. Ilustrasi sederhanya kita punya anak kecil, kakak-kakaknya menyalakan mercon, adiknya yang kecil minta mercon juga, pengin beli sendiri, terkadang sampai anak itu nangis. Dalam keadaan seperti ini anak pasti memandang orang tua tidak sayang pada anaknya, padahal justru dalam pandangan orang tua karena saking sayangnya sebab orang tua tau betul resiko yang akan didapatkan.

 

Begitu pula terkadang kita mengharap sesuatu, mencintai sesuatu, terkadang tidak diberikan oleh Allah, bukan berarti doa kita tidak diterima, tapi Allah punya jalan yang terbaik untuk kita, sama halnya terkadang ada sesuatu yang tidak kita kehendaki, tidak kita inginkan malah terjadi pada diri kita. Wallahu ya’lamu wa antu la talamun (Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengerti)

Baik atau buruk itu adalah yang terbaik di hadapan Allah, apapun yang terjadi kita tetap Alhamdulillah, sehingga kita tidak mudah putus asa. Usaha dan kerja keras tidak mesti sesuai dengan yang kita harapkan, jangan sekali-kali mudah putus asa, libatkanlah Allah dalam segala urusan.

Pesan-pesan ini disampaikan dengan sangat sederhana namun kiyai Jazil berhasil mengantarkan makna esensial hikmah pesan Ibnu ‘Athoillah dengan tidak seperti menggurui para guru-guru, hal ini terbukti beliau menutup taushiyahnya dengan mengajak pendengar untuk meneladani Nabi Muhammad Saw. Sebagai sumber keteladanan yang sempurna. Inilah cara dakwah yang baik, pendakwah bukan mengajak meneladadi dirinya, tapi mengenalkan sosok-sosok inspiratif disekitar kita dengan bahasa dan realitas sehari-hari yang bermuara pada keteladanan Nabi Muhammad Saw.  

Wallahu A’lam Bishshwwab

 By : M. Alfithrah Arufa

(Sumber : Hikmah pengajian yang disampaikan oleh Dr. KH. Saiful Jazil, M.Ag dalam acara Halal Bi Halal MGMP PAI SMK Kota Surabaya tahun 1443 H/2022 di Auditorium SMKN 5 Surabaya)


Flayer Acara
Foto Bersama Pasca Acara



Jumat, 01 April 2022

AGENDA PESANTREN RAMADHAN 1443 H STEMBAYA

 


INFO PESANTREN RAMADHAN SMKN 5 SURABAYA

Assalamu'alaikum Wr Wb
Dalam Rangka memperkuat Iman dan Taqwa kita serta menjalankan Ibadah di Bulan Suci Ramadhan dengan ilmu dan amal, maka kami selaku panitia pelaksana menyampaikan beberapa ketentuan penting terkait keberlangsungan kegiatan pesantren Ramadhan (Pesram) tahun 1443 H / 2022 M, yakni :

Kostum Pesram
  1. 1. Muslim : Berpeci, Baju Muslim/taqwa, menggunakan celana kain (bukan bahan jeans), bagi putra yang membawa sarung tidak diperkenankan memakai sarung dari rumah, namun boleh dibawa dan salin di sekolah)
  2. 2. Muslimah : Berhijab, baju Muslimah, sopan (tidak ketat, tidak berbahan jeans)

Perlengkapan yang wajib dibawa
  1. 1. Perlengkapan Sholat pribadi
  2. 2. Al-Qur'an
  3. 3. Kitab Risalah Al-Mufidah
  4. 4. Alat Tulis
  5. 5. Buku Panduan Pesantren Ramadhan  

Buku Panduan Pesantren Ramadhan
  1. Buku Panduan Pesantren Ramadhan merupakan penunjang utama kegiatan Pesantren Ramadhan
  2. Buku dapat diperoleh di Panitia /takmir masjid dengan mengganti uang cetak Rp. 10.000,- paling lambat saat jadwal perantren ramadhan hari pertama.
  3. Pengambilan buku bisa secara individu, namun sangat disarankan secara kolektif (kumpulkan uangnya ke ketua kelas)  dan ambil buku sekaligus beberapa siswa.
  4. Evaluasi pada buku Panduan pesram wajib terisi dan dikumpulkan ke guru PAI sebagai bagian dari penilaian mapel PAI
  5.  ketentuan-ketentuan lain dapat dikonsultasikan pada panitia atau guru PAI  

Buka puasa bersama
  1. Kegiatan ini hanya untuk kelas XI sebagai penutup Kegiatan Pesantren Ramadhan
  2. Siswa/siswi Kelas XI terjadwal bukber pada tgl 14 April 2022
  3. Makanan berbuka dibawa sendiri oleh siswa/siswi dengan ketetntuan sebagai berikut :
  • Membawa langsung saat masuk pesram siang hari (13.00 WIB) untuk makanan tidak mudah basi/rusak
  • Minta diantarkan oleh orang di rumah ke sekolah menjelang berbuka puasa (paling lambat Pukul 16.30 WIB) dengan memberikan label nama, kelas/jurusan pada bungkus makanannya agar mudah disalurkan oleh panitia
  • Menitipkan uang / memesan nasi bungkus pada panitia untuk dibelikan nasi bungkus dengan harga Rp. 10.000,- / porsi. pemesanan ini dapat menghubungi Panitia / SKI pada nomor 089673247479 (putra) / 089677154467 (Putri) atau langsung ke sekretariat SKI/Tamir Masjid Darul Ilmi SMKN 5 Sby. Pemesanan di Panitia paling lambat Tgl 11 April 2022.

Twibbon Pesantren Ramadhan
Semua Siswa/siswi kelas X dan XI dianjurkan mensy'arkan kegiatan pesantren ramadhan dengan memasang/mempposting Twibbon di Medsosnya masing-masing dengan ketentuan :
  1. Link Twibbon Pesram stemba adalah : twb.nz/pesramsmkn5sby2022
  2. Dianjurkan postingan pada Instagram dengan tag @gpaismkn5sby dan @masjiddarulilmi dan memasang #pesramstemba2022 
  3. Jika di medsos lainya bisa untuk menyesuaikan.

Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga berkah dan manfaat
jika masih ada yang perlu ditanyakan silahkan hubungi guru PAI maisng-masing.

Marhaban Ya Ramadhan, Ayo Semarakkan Juga Awal Ramadhan dengan Twibbon Sekolah menyambut Ramadhan klik  twb.nz/ramadhansmkn5sby
Bagikan informasi ini karena kebaikan di bulan Ramadhan adalah investasi terbaik kita

Wassalamu'alaikum Wr Wb


gpaismkn5sby. Diberdayakan oleh Blogger.