NgajOL Sesi-
6
SEPUTAR SHOLAT KHUSYU'
Pertanyaan :
-
Batasan minimal khusyu' dalam sholat seperti apa ?,
-
Maksudnya tidak khusyu' sholat jadi batal itu yang bagaimana?,
-
Apa dengan sekilas saja mikir perut keroncongan, sandal takut
hilang, hutang menumpuk, mikirin kapan menikah, baca tulisan dihadapan orang
sholat, mengagumi pakaian yang dipakai orang yang sholat di depannya, jemuran
belum diangkat, gajian belum cair, mikirin bau parfum / tidak sedap dan
sebagainya, ketika sholat jadi batal karena tidak khusyu' juga seperti dalam
ibarat itu ?
Penjelasan :
Penanya yang dirahmati Allah,
-
Makna Khusyu' secara
syariat ialah yang hadir dalam hatinya hanyalah apa-apa yang dibaca atau apa
yang ada dalam shalat tersebut, serta anggota badannya tidak bermain-main :
Mengenai posisi "KHUSYU'" dalam shalat ada 3 pendapat :
1.
Seorang yang dalam shalatnya tidak khusyu' maka shalat tersebut
tidak berpahala.
2.
Khusyu' adalah syarat sahnya shalat. Maka tidak sah shalatnya
seseorang yang tidak khusyu' dalam shalatnya :
ولانتفاء ثواب
الصلاة بانتفائه كما دلت عليه الأحاديث الصحيحة ولأن لنا وجها اختاره جمع أنه شرط
للصحة. إعانة الطالبين ١/١٨١
3.
Shalat sudah dikatakan khusyu' bila saat takbir menghadirkan
hatinya. :
فإن قلت ان
حكمت ببطلان الصلاة وجعلت حضور القلب شرطا في صحتها خالفت إجماع الفقهاء فإنهم لم
يشترطوا الا حضور القلب عند التكبير. إعانة الطالبين ١/١٨٢
-
Maksudnya tidak khusyu' sholat jadi batal bagaimana?
Jadi, yang dimaksud dengan batal atau tidak sah
adalah Nihil / tidak dapat pahala nya salat, dan hanya dianggap menggugurkan
kewajibannya. Imam nawawi berkata :
“Paling rendahnya ukuran khusu' untuk orang awam
yaitu ketika takbir ia ingat Alloh”.
Namun ini bukan berarti hanya mengingat di saat
itu-itu saja. Namun harus tetep berusaha untuk terus mengingat-Nya (Allah
Subhanahu Wata’ala).
______________________________
Pertanyaan
:
Ustadz..
mau tanya kenapa kalau tiap shalat yang tadinya tidak ingat jadi ingat, dan
gimana cara nya supaya shalat kita bisa khusyu.?
Penjelasan :
Penanya
yang dirahmati Allah, Sifat-Sifat Shalat Khusyu' sebagaimana Al-Hafidz
Ibnu Rajab al-Hilali menuturkan bahwa sifat-sifat shalat khusyu di antaranya:
1)
Meletakkan tangan kanan pada tangan kiri saat berdiri sebelum
rukuk.
Sikap seperti itu menunjukkan bahwa shalat orang khusyu’. Tindakan seperti itu menunjukkan ketundukan dihadapan Allah.
Sikap seperti itu menunjukkan bahwa shalat orang khusyu’. Tindakan seperti itu menunjukkan ketundukan dihadapan Allah.
2)
Seluruh anggota tubuh (fisik) thuma’ninah (tenang) dalam setiap
gerakan.
Sikap yang tenang dalam shalat mengandung arti bahwa setiap gerakan shalat dilakukan dengan tidak terburu-buru. Semua gerakan shalat dilakukan dengan sempurna. Karena dengan ketenangan akan mudah untuk mendapatkan rasa khusyu’.
Sikap yang tenang dalam shalat mengandung arti bahwa setiap gerakan shalat dilakukan dengan tidak terburu-buru. Semua gerakan shalat dilakukan dengan sempurna. Karena dengan ketenangan akan mudah untuk mendapatkan rasa khusyu’.
3)
Hati menghadap hanya pada Allah tidak kepada selain-Nya Hal ini
dapat dipahami dengan dua keadaan:
Pertama, hati tidak berpaling pada Allah, dan
men-kosongkan hati dari semua hal selain aktivitas shalat.
Kedua, hati dan penglihatan mata tidak berpaling ke
kanan dan ke kiri. Pandangan mata tertuju ketempat sujud, sedang hati menghadap
kepada Allah.
4)
Rukuk, dengan menunjukkan ketundukan dan kepatuhan disertai dengan
ketundukan hati kepada Allah.
5)
Sujud dengan menundukkan kepala sejajar dengan bumi sebagai bukti
ketaatan dan kepatuhan. Ketika seseorang yang shalat merendahkan kepala yang
menjadi anggota badan paling mulia dan sejajar dengan kaki serta muka mencium
bumi, pada saat itulah manusia harus menyadari bahwa ia sangat hina dan tidak
ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kekuasaan dan keagungan Allah Swt.
Lebih dalam lagi, manusia harus menyadari juga bahwa dulu ia diciptakan Allah
dari tanah, maka ia pun akan kembali dikubur dalam tanah.
6)
Mensifati Allah dengan sifat yang agung. Selain dengan sikap rukuk
dan sujud, kekhusyu’an seorang hamba kepada Allah disempurnakan dengan ungkapan
pujian yang menunjukkan kemuliaan, kebesaran, keagungan, dan ketinggian
sifat-sifat-Nya. Dengan demikian, segala aktivitas yang dilakukan dalam shalat
tidak ada yang sia-sia. Namun, mengandung makna dan manfaat terhadap jasmani
dan rohani untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Sederhananya cara untuk khusu' itu ada 2 di
antaranya:
1.
Berusaha untuk selalu ingat Allah
2.
Usahakan ngerti sama apa yang dibaca.
Wallahu a'lam. Semoga manfaat.
Nara Sumber : Ust. Muchamad Sofyan Hadi, M.Pd.I
Pertanyaan terkait dapat dituliskan di kolom Komentar
BACA JUGA
0 komentar:
Posting Komentar