NIKMATNYA MENCARI ILMU
DAN INDAHNYA BERBAGI PENGETAHUAN
A. Memahami
Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya
1. Kewajiban
Menuntut Ilmu
Ilmu pengetahuan adalah sebaik-baik
sesuatu yang disukai, sepenting-penting sesuatu yang dicari dan merupakan sesuatu
yang paling bermanfaat, dari pada selainnya. Kemuliaan akan didapat bagi
pemiliknya dan keutamaan akan diperoleh oleh orang yang memburunya. Allah SWT
berfirman :
قُلْ
هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَاَلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Katakanlah
(Wahai Muhammad!): ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang
yang tidak berilmu?’”. (QS. Az-Zumar: 9)
Dengan ayat ini Allah SWT, tidak mau
menyamakan orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu, disebabkan oleh
manfaat dan keutamaan ilmu itu sendiri dan manfaat dan keutamaan yang akan
didapat oleh orang yang berilmu.
Ilmu
bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat
metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut
filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya.
Pengetahuan
adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan
akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang
baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan
aroma masakan tersebut.Ilmu pengetahuan adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman
manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia .
Di dalam Islam, menuntu ilmu merupakan perintah sekaligus kewajiban. Manusia
diperintahkan untuk menuntut ilmu, karena dengan ilmu pengetahuan dia bisa
mencapai apa yang dicita-citakan baik di dunia maupun di akhirat. Apalagi
sebagai seorang muslim itu wajib hukumnya seperti dalam Al Quran dan Al Hadits disebutkan bahwa :
Artinya:“Dan tidak sepatutnya orang-orang Mukmin itu semuanya pergi (ke medan
perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan diantara mereka tidak pergi
untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya” (QS.At-Taubah:122)
Artinya :”Dari Anas bin Malik dia berkata Rasulullah SAW bersabda : Mencari ilmu itu
adalah wajib bagi setiap muslim (laki-laki maupun perempuan)”. (HR. Ibnu Majah)
Dan Imam Syafi’I
berkata :
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ
فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya :“Barangsiapa yang
menghendaki dunia, maka hendaknya dia berilmu. Dan barangsiapa yang
menghendaki akherat, maka hendaknya dia berilmu. Dan barangsiapa yang
menghendaki dunia akherat, maka hendaknya dia berilmu.”
Selain
kewajiban menuntut Ilmu kita juga diperintahkan untuk mengajarkan Ilmu
pengetahuan yang kita miliki agar bermanfaat demi kebaikan sesama. Keutamaan-keutamaan berbagi ilmu pengetahuan digambarkan
dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini:
تَعَلَّمُوْاالْعِلْمَ ، فّإِنَّ تَعَلُّمُهُ قُرْبَةٌ
إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ، وَتَعْلِيْمَهُ لِمَن ْ لاَ يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ ،
وَإِنَّ الْعِلْمَ لَيَنْزِلُ بِصَاحِبِهِ فِى مَوْضِعِ الشَّرَفِ وَالرِّفْعَةِ ،
وَالْعِلْمُ زَيْنٌ لِأَهْلِهِ فِى الدُّنْيَا وَالأَخِرَةِ . (الربيع)
Artinya :“Tuntutlah
ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza
Wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh.
Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat
dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan
di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)
Adapun orang yang tidak
mau berbagi ilmu pengetahuan dengan sesama, maka Rasulullah SAW menggambarkan
konsekuensinya seperti berikut:
مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ فَكَتَمَهُ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُلْجَمًا
بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ . (أبو داود)
Artinya “Barangsiapa
ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari
kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka.” (HR. Abu Dawud)
2. Hikmah
dan Keutamaan Menuntut Ilmu
Beberapa hikmah
dan keutamaan menuntut dan berbagi ilmu dalam Islam adalah:
a. Berada
di jalan Allah
“Barang siapa yang keluar
rumah untuk menuntut ilmu, berarti dia berada di jalan Allah hingga pulang” (HR
Ibn Majah)
b. Mendapatkan
pahala yang mengalir terus menerus
إذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلَّا مِنْ ثَلَاثٍ
: صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ , أَوْ عِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ , أَوْ وَلَدٌ صَالِحٌ
يَدْعُو لَهُ (رواه مسلم
“Jika anak adam meninggal dunia, maka terputuslah
amalnya kecualai 3 hal, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak
shaleh yang selalu mendoakan orang tuanya.”(HR
Muslim)
c. Agar
tidak terlaknat
“Dunia dan seisinya terlaknat, kecuali
yang memanfaatkannya demi kepentingan dzikrullah dan yang serupa dengan itu,
para ulama dan orang-orang yang menuntut ilmu.” (HR Turmudzi)
d. Ditinggikan
derajatnya
“Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
e. Dimudahkan
jalan menuju surga.
“Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu
agama, pasti Allah membuat mudah baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim)
0 komentar:
Posting Komentar