DINANTIKAN KEMBALI
A. Perkembangan
Ajaran Islam Pada Abad Pertengahan
Pengertian Abad
Pertengahan yang disebutkan dalam kamus
bahasa Indonesia edisi kedua tahun 1995 adalah kurun waktu sekitar tahun
500-1500 M. Sejarah Peradaban Islam sendiri dibagi menjadi tiga periode besar, yaitu:
1.
Periode Klasik (650 - 1250);
Periode Klasik merupakan
periode kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:
a.
fase ekspansi, integrasi,(650 -1000);
b.
fase disintegrasi (1000 - 1250),
2. Periode Pertengahan (1250 - 1800);
Periode Pertengahan juga dibagi ke dalam dua
fase, yaitu:
a. Fase kemunduran (1250-1500), dan
b. Fase munculnya tiga kerajaan besar (1500-1800), yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500 - 1700) dan zaman kemunduran (1700 - 1800),
3. Periode Modern (1800 dan seterusnya);
Risalah Islam
dimulai tahun 611 M, saat Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul Allah SWT,
kemudian diteruskan oleh Khulafaur Rasyidin selama kurun 632-660 M. Dilanjutkan
oleh Daulah Umayyah (661-750 M) dan Daulah Abbasiyah (750-1258 M). Umat Islam
mencapai puncak kejayaan di masa Khalifah Abdur Rahman Ad-Dakhil (756 M-785 M)
dan khalifah Harun Ar-Rasyid (786 M- 809 M).Pada masa itu hanya ada dua negara
superpower: Barat berkedudukan di Cordova dan Timur berkedudukan di Baghdad. Keduanya sama-sama negara
Islam yang mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan sekaligus menyelesaikan
berbagai problematika yang terjadi pada waktu itu.
Di bidang peradaban dan ilmu
pengetahuan, umat Islam pernah berjaya selama lebih kurang 7 abad (antara abad
VII s/d XIII). Kejayaan tersebut membuahkan pusat-pusat keunggulan baik
dibidang pendidikan, peribadatan, perekonomian, pertanian, kedokteran, dll. Semua
hasil yang dicapai umat Islam ketika itu, tercatat dalam lembaran sejarah.
Bahkan hasil yang dicapai bangsa Barat, saat ini tidak lepas dari sumbangan
besar umat Islam.
Faktor yang mendorong kemajuan
peradaban umat Islam :
1.
Faktor Intern :
a.
Konsisten dan istiqamah umat kepada
ajaran Islam.
b.
Ajaran Islam yang mendorong umatnya
untuk maju (lebih baik dari yang lalu).
c.
Islam sebagai Rakhmat bagi seluruh
alam.
d.
Islam sebagai agama da’wah sekaligus
keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.
2.
Faktor Ekstern :
a.
Berpindahnya para ilmuwan dari non
Arab (Persi, Yunani, dll) ke Baghdad untuk menterjemahkan buku-buku ke dalam
Bahasa arab.
b.
Penguasa (Khalifah) memberikan
peluang kepada orang-orang non Arab (kaum Mawali) untuk menduduki jabatan.
c.
Stabilitas politik yang kondusif.
d.
Kemajuan ekonomi, munculnya
industri-industri dan perdagangan sampai ke dunia luar.
B. Perkembangan
Ilmu Pengetahuan
1.
Filsafat Islam
a.
Pengertian
Filsafat Islam
Islam adalah “Dien” yang
ajaran-ajarannya diwahyukan Allah SWT kepada manusia melalui rasulNya Muhammad
SAW. Dengan demikian, bila dikaitkan filsafat dengan Islam maka pengertiannya
adalah : Sistem berfikir tentang hakekat segala sesuatu yang berdasarkan ajaran
Islam yang tertuang di dalam Al-Qur’an
dan al-Hadist”.
Tujuan Islam mengajarkan
berfikir filsafat adalah :
1.
Agar setiap muslim memiliki wawasan
yang luas, menyeluruh, teratur, dan terpadu.
2.
Tidak lekas puas terhadap prestasi
yang telah dibuat.
3.
Selalu bertanya dan dapat menghargai
pendapat orang lain.
b.
Pengaruh Filsafat Islam Terhadap
Ilmu Pengetahuan
Sebagai induk ilmu
pengetahuan, filsafat mempengaruhi ilmu-ilmu lain, sehingga semua ilmu
membutuhkan cara berfikir filsafat, tidak terkecuali ilmu-ilmu ke-Islaman
seperti Fiqih, Ilmu Tauhid, Tafsir dan lain-lain. Apalagi ajaran islam lebih
banyak bersifat global, yang tentunya membutuhkan pemikiran mendalam, sekaligus
memfungsikan akal dalam mencapai solusi problematika dunia.
c.
Beberapa tokoh Filsafat Islam
1.
Al Kindi. Nama lengkapnya Abu Yusuf bin Ishaq Al-Kindi lahir di Kuffah, Irak.
Beliau telah mengarang sebanyak 231 kitab, disamping ahli filsafat juga ahli
Matematika, Geometri, Pharmacologi dan lain-lain.
2.
Ibnu Rusyd. Nama lengkapnya Abu Walid Muhammad
bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Rusyd. Lahir di Cordova, Spanyol. Ia juga
ahli kedokteran. Buah karyanya antara lain : “Tahafut-Tahafut” dan “Faslamaqqli
fi ma baina Al-hikmah Wasy Syariat minal ittishal”.
3.
Al-Farabi. Nama lengkapnyya Abu
Nasir Muhammad bin Muhmmad bin Tarham Al-Farabi, lahir di Damaskus, Syiria.
Al-Farabi juga ahli Matematika, Fisika, Metafisika, Kimia dan lain-lain. Berkat
kemahirannya terhadap sistem berfikir Arstoteles, ia memperoleh gelar “Guru
Kedua”. Karyanya adalah “Syarh kitab Al-Ibarah li Aristo”.
4.
Ibnu Sina. Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husein
Ibnu Siina. Lahir di Isfahan, Iran. Ia juga ahli bidang kedokteran. Karyanya
adalah : “Asy Syifa” (Ensiklopedia tentang filsafat dan ilmu kedokteran) dan “
Al-Qanun fit Tibbi” (Ensiklopedia tentang ilmu kedokteran).
2.
Ilmu Fiqih
a.
Pengertian Fiqih menurut bahasa berarti “tahu” dan
“faham”, jadi maksudnya ilmu yang mempelajari aturan syara’ yang diperoleh dari
dalil yang rinci. Dengan ilmu ini,
dihasilkan hukum yang lima, yaitu : wajib,sunnah, makruh, haram dan mubah.
b.
Manfaat ilmu fiqih :
1)
Mengatur kehidupan manusia sehingga
tertib.
2)
Memudahkan manusia dalam menjalankan
kehidupan.
3)
Tercapainya pribadi muslim yang baik
sehingga membuahkan masyarakat dan bangsa yang baik.
c.
Beberapa Tokoh Ilmu Fiqih (Fuquha)
1)
Imam Hanafi. Namanya Abu Hanafiah Al-Nu’man
Ibnu Tsabit At-Attamimi. Madzhab ini
berkembang di Iraq, Syiria, Afganistan, Turki, dan India.
2)
Imam Malik. Nama lengkap Imam Malik Ibnu Anas.
Madzhab ini berkembang di Hijaz, Maroko, Tunisia, Tripoli, Mesir, Afrika Barat,
Andalusia, Bahrain dan Kuwait.
3)
Imam Syafi’i. Nama lengkapnya Muhammad Ibnu
Idris Asy Syafi’i. Madzhab ini berkembang di Mesir, Palestina, Libanon, Iraq,
Hijaz, India, Yaman dan Asia Tenggara.
4)
Imam Hambali. Nama lengkapnya Ahmad Ibnu
Hambali. Madzhab ini berkembang di Iraq,
Mesir, Syiria, Palestina, dan Arab Saudi.
3.
Ilmu Tasawuf
a.
Pengertian
Menurut bahasa diambil dari
kata “Shafa” artinya bersih, lingkup bersih meliputi hati,ucapan, pikiran,
perbuatan dari segala sifat yang tercela.Sedangkan pengertian istilah adalah
suatu ilmu yang membahas mengenai tata cara penyucian diri dari segala sifat
tercela sehingga dapat berhubungan sedekat mungkin dengan Allah SWT.
Untuk menempuh ajaran
Tasawuf, harus menempuh latihan dan tahap-tahap tertentu yaitu :
1. Bertobat
2. Zuhud
(menjauhi pengaruh dunia)
3. Wara
(menghindari dari yang haram dan
syubhat)
4. Sabar,
tawakal, qana’ah dan ridha atas ketentuan Allah SWT
b.
Beberapa tokoh Tasawuf
1)
Imam Al-Ghazali. Nama lengkapnya Abu Hamid bin
Muhammad Al-Ghazali, lahir di Ghazaleh (Persia). Ajaran Tasawufnya, salah
satunya “Ma’rifat” (memandang wajah Allah).Karyanya yang terkenal antara lain :
“Ihya Ulumuddin”.
2)
Rabiah Al-Adawiyah. Seorang sufi perempuan yang lahir
di Kufah. Ajaran Tasawufnya terkenal dengan istilah “Al-Mahabbah” (cinta hanya
untuk Allah SWT).
3)
Abdul Farid Zunnun Al-Misri. Ajaran Tasawufnya terkenal dengan
istilah “Ma’rifat” (mengetahui Tuhan).
4)
Abu Yazid Al-Busthami. Ajaran Tasawufnya dikenal dengan
istilah “ Al-Ittihad” (bersatu/menyatu dengan Allah).
5)
Al-Hallaj. Ajarannya yang terkenal dengan
istilah “ Hulul” (mengambil tempat untuk bersatu dengan Tuhan).
4.
Ilmu Kedokteran
a.
Pengertian
Kedokteran adalah
ilmu yang membahas :
1)
Tata cara memelihara tubuh agar
tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
2)
Tata cara penanggulangan, pencegahan
sekaligus penyembuhan penyakit dengan cara diagnosa dan terapi.
b.
Ajaran Islam tentang Pemeliharaan
Tubuh
1)
Makan dan minum yang halal dan
thayib ( QS. Al-Baqarah {2}:168).
2)
Istirahat yang cukup (QS. An-Naba’
{78} :9-10).
3)
Jangan membebani tubuh diluar batas
kemampuan (QS. Al-Baqarah {2}: 286).
4)
Berolahraga
5)
Lekas-lekas berobat jika terjangkit
penyakit.
c.
Beberapa tokoh kedokteran
1)
Hunain bin Ishaq (809-874). Ia giat melakukan penelitian dan
menulis beberapa buku tentang penyakit terutama tentang penyakit mata.
2)
Abu Bakar Muhammad Zakariya Ar Razi
(Ar Razi). Ia juga ahli kimia. Karyanya yang terkenal ialah “Al-Hawi” diakui
sebagai buku induk di bidang kedokteran. Penemuannya antara lain : penyakit
cacar, gips, penyakit kepala pening, hypertensia, pengobatan dengan rangsangan
(pemanasan), saraf (terkenal dengan tusuk jarum) dan kayu pengapit untuk patah
tulang.
3)
Ibnu Sina. Karya terkenalnya “Al-Qunun
Fit-Tibbi” (buku pedoman kedokteran), buku ini mengajarkan sterilization, yaitu
pembersihan luka dengan diperjelas gambar yang menunjukkan pengetahuan anatomi
yang lengkap.
4)
Ibnu Rusyd. Ia perintis penelitian pembuluh
darah dan ahli penyakit cacar.
5)
Abu Marwan Abdul Malik. Karyanya antara lain : “At Taisir”
(buku tentang mempermudah perawatan), buku ini digunakan oleh dokter-dokter
sebagai pegangan terutama mengenai percobaan-percobaan klinik.”Al-Iqtidu”, buku
ini menjadikan ia terkenal sebagai spesialis penyakit dalam (internis).
6)
Abdul Qosim Az-Zahrowi. Ia terkenal sebagai perintis ilmu
pengenalan penyakit (diagnostic) dan cara penyembuhan (therapentic) pada penyakit
telinga dan pembedahannya untuk pemulihan pendengaran.
5.
Ilmu Sejarah
a.
Pengertian
Sejarah adalah ilmu yang
memepelajari tentang berbagai peristiwa masa lampau yang meliputi waktu,
tempat, pelaku, sebab-sebabnya, yang disusun secara sistematik.
b.
Beberarpa tokoh Sejarah
1)
Ath-Thabari (839-923 M). Ia ahli tafsir yang spesialisasinya
adalah sejarah Nabi dan Rasul.
2)
Ibnu Qutaibah (828-889 M), dengan karyanya sejarah politik
negeri-negeri Islam “Uyunul Akhbar” (kabar-kabar terpenting).
3)
Ibnu Khaldun (1332-1406 M), sejarawan muslim yang sangat
terkenal karena karyanya sehingga ia menjadi pelopor pertama tentang
kaidah-kaidah meneliti dan mempelajari sejarah. Karyanya yang sangat mashur
adalah “Mukaddimah”.
6.
Ilmu Geografi
a.
Pengertian
Ilmu yang
mempelajari perihal keadaan suatu daerah dengan segala kekhasannya.
b.
Manfaat
1)
Mengenal potensi sumber daya alam
yang dapat dieksplorasi untuk kemaslahatan bersama.
2)
Menggugah ketakjuban akan keagungan
Sang Pencipta Allah SWT yang wajib disyukuri.
3)
Berguna bagi para perancang
pembangunan di suatu kawasan.
4)
Bermanfaat bagi penanaman modal di
sektor ekonomi.
5)
Untuk mengenal situasi dan kondisi
suatu masyarakat, contoh watak, potensi
alam dan lain-lain
c.
Beberapa tokoh Muslim di bidang
Geografi
1)
Ibnu Bathutah (pencipta kompas)
2)
Al-Khawarizmi
3)
Al-Ma’sudi
7.
Ilmu Geometri
a.
Pengertian
Ilmu yang membahas tentang sifat-sifat
garis, sudut, bidang dan ruang.
b.
Tokoh-tokoh Muslim di Bidang
Geeometri
1)
Al-Khawarizmi, Karyanya berjudul “Al Jabar Wal
Muqobala” (pengetahuan tentang perbandingan) buku ini yang memperkenalkan
angka-angka Arab dan sistem persepuluhan kepada Eropa.
2)
Abu Abbas Al-Fadzal Halim An Niraizi, karyanya mengenai planetarium yang
ketepatannya diakui oleh angkatan yang datang seabad kemudian.
3)
Ali Al Hasan Ibnu Haitham, yang menemukan bentuk lengkung
yang ditempuh cahaya ketika berjalan di udara, dengan demikian bisa dilihat
cahaya bulan dan matahari sebelum bendanya betul-betul tampak di cakrawala.
4)
Omar Kayyam, karyanya “Al-Jabar” yang
diterjemahkan kedalam bahasa Perancis.
8.
Ilmu Kesenian
a.
Pengertian
Seni adalah ungkapan jiwa yang paling dalam
sehingga menimbulkan suasana yang menyenangkan.
b.
Manfaat seni
1)
Memberikan semangat dalam kehidupan
untuk mencapai suasana yang menyenangkan.
2)
Memberikan sentuhan dalam
kepribadian sehingga melahirkan budi pekerti luhur.
c.
Ciri-ciri seni Islam
1)
Mampu mendekatkan manusia kepada
Allah SWT
2)
Terkait dengan peraturan dalam Islam
3)
Arah dan materi seni harus
menimbulkan hal-hal positif
d.
Buah karya seni umat Islam
Karya seni Islam meliputi hampir seluruh
bidang kehidupan manusia misalnya pada bangunan masjid, istana, perabotan rumah
tangga, pakaian, jilid buku, taman kota, tulisan dan kaligrafi. Contohnya :
1)
Menara masjid Sultan Hasan di Mesir
2)
Masjid Aya Sophia di Istambul
3)
Istana Al-Hambra di Spanyol
4)
Taj Mahal di India
C. Pusat-pusat
Peradaban Islam Pada Abad Pertengahan
1.
Baghdad
Kota Baghdad didirikan oleh
khalifah Abbasiyah kedua, Al-Manshur (754-775 M) pada tahun 762 M. Baghdad
berarti “taman keadilan”. Taman ini lenyap bersama kehancuran kerajaan Persia.
Akan tetapi nama itu tetap menjadi kenangan rakyat. Dalam pembangunan kota ini,
khalifah mempekerjakan ahli bangunan terdiri dari arsitektur-arsitektur, tukang
batu, tukang kayu, ahli lukis, ahli pahat, dan lain-lain. Mereka didatangkan
dari Syiria, Mosul, Basrah, dan Kufah yang berjumlah 100.000 orang. Kota ini
berbentuk bundar. Di sekelilingnya dibangun dinding tembok yang besar dan
tinggi. Di sebelah luar dinding tembok digali parit besar yang berfungsi
sebagai saluran air dan sekaligus sebagai benteng.
Sejak awal berdirinya, kota
ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam Islam.
Itulah sebabnya Philip K. Hitti menyebutnya sebagai kota intelektual.
Menurutnya, di antara kota-kota dunia, Baghdad merupakan profesor masyarakat
Islam. Al-Manshur memerintahkan penerjemahan buku-buku ilmiah dan kesusasteraan
dari bahasa asing: India, Yunani lama, Bizantium, Persia, dan Syiria. Para
peminat ilmu dan kesusasteraan segera berbondong-bondong datang ke kota itu.
Masa keemasan kota Baghdad
terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809) dan anaknya
al-Ma’mun (813-833 M). Dari kota inilah memancar sinar kebudayaan dan peradaban
Islam ke seluruh dunia. Prestise politik, supremasi ekonomi, dan aktifitas
intelektual merupakan tiga keistimewaan kota ini. Kebesarannya tidak terbatas
pada negeri Arab, tetapi meliputi seluruh negeri Islam.
Baghdad ketika itu menjadi
pusat peradaban dan kebudayaan yang tertinggi di dunia. Ilmu pengetahuan dan
sastra berkembang sangat pesat. Banyak buku filsafat yang sebelumnya dipandang
sudah “mati” dihidupkan kembali dengan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Khalifah Al-Ma’mun memiliki perpustakaan yang dipenuhi dengan beribu-ribu buku
ilmu pengetahuan. Perpustakaan itu bernama “ Bait Al-Hikmah”.
Semua kemegahan, keindahan,
dan kehebatan kota Baghdad yang dibangun pertama kali oleh Khalifah Al-Manshur
itu sekarang hanya tiinggal kenangan. Semuanya seolah-olah hanyut dibawa air
sungai Tigris, setelah kota ini dibumi hanguskan oleh tentara Mongol dibawah
pimpinan Hulagu Khan tahun 1258 M. Semua bangunan kota, termsuk istana emas
tersebut dihancurkan.
Pasukan Mongol juga
meruntuhkan perrpustakaan yang merupakan gudang ilmu dan membakar buku-buku
yang terdapat didalamnya. Pada tahun 1400 M, kota ini diserang pula oleh pasukan
Timur Lenk, dan tahun 1508 oleh tentara
kerajaan Safawi. Kota Baghdad, ibukota Irak sekarang, memang mengambil lokasi
yang sama, tetapi ia sama sekali tidak mencerminkan kemajuan Baghdad lama.
Apalagi pada tahun 2003 diluluh lantakkan oleh pasukan gabungan Amerika,
Inggris dan Australia. Perlu menjadi catatan penting generasi kini dan nanti bahwa ketiga bangsa penyerang (Hulagu
Khan, Mongol dan Timur Lenk), saat ini telah lenyap dari muka bumi.
2.
Kairo
Kota Kairo dibangun pada
tanggal 17 Sya’ban 358 H/ 969 M oleh panglima perang Dinasti Fathimiah atas
perintah Khalifah Al-Mu’idz Lidinillah (953-975 M).Wilayah kekuasaan Dinasti
Fathimiah meliputi Afrika Utara, Sicilia, dan Syiria. Berdirinya kota Kairo
sebagai ibu kota kerajaan dinasti ini membuat Baghdad mendapat saingan. Setelah
pembangunan kota Kairo rampung, Al-Siqili mendirikan Mesjid Al-Azhar, 17
Ramadhan 359 H (970 M). Mesjid ini berrkembang menjadi sebuah universitas besar
yang sampai sekarang masih berdiri megah. Nama Al-Azhar diambil dari Az-Zahra,
puteri Nabi Muhammad SAW.
Kota yang terletak di tepi
sungai Nil mengalami tiga kali masa kejayaan, yaitu pada masa Dinasti
Fathimiah, dimasa Shalah Al-din Al-Ayyubi serta Baybars dan Al-Nashir pada masa
Mamalik. Periode Fathimiah dimulai dengan Al-Mu’idz dan puncaknya terjadi pada
masa pemerintahan anaknya, Al-Aziz. Selama pemerintahan Al-Mu’idz dan tiga
orang pengganti pertamanya, seni dan ilmu mengalami kemajuan besar.Al-Mu’idz
melaksanakan tiga kebijaksanaan besar, yaitu pembaharuan dalam bidang administrasi,
pembangunan ekonomi, dan toleransi beragama (juga aliran dalam Islam). Dalam
bidang administrasi ia mengangkat seorang wazir (menteri) untuk melaksanakan
tugas-tugas kenegaraan. Dalam bidang ekonomi, ia memberi gaji khusus kepada
tentara, personalia istana dan pejabat pemerintahan lainnya.
Pada masa-masa selanjutnya,
dinasti Fathimiah mulai mendapat gangguan-gangguan politik. Akan tetapi Kairo
tetap menjadi sebuah kota besar dan penting. Ketika jayanya, tempat-tempat
pemandian dan sarana umum lainnya banyak sekali didirikan oleh penguasa.
Dinasti Fathimiah
ditumbangkan oleh Dinasti Ayyubiah yang didirikan oleh Shalah Al-Din. Seorang
pahlawan Islam yang terkenal dalam Perang Salib. Ia tetap mempertahankan
lembaga-lembaga iilmiah yang didirikan oleh Dinasti Fathimiah. Ia juga
mendirikan lembaga-lembaga ilmiah baru, terutama mesjid yang dilengkapi tempat
belajar teologi dan hukum.
Karya-karya ilmiah yang
muncul pada masanya dan sesudahnya adalah kamus-kamus biografi, manual hukum,
dan komentar-komentar teologi. Ilmu kedokteran diajarkan di rumah-rumah sakit.
Prestasinya yang lain adalah didirikannya rumah sakit bagi orang yang
cacat pikiran.
Kekuasaan dinasti Ayyubiah
diambil alih oleh Dinasti Mamalik. Dinasti ini mampu mempertahankan pusat
kekuasaanya dari serangan bangsa Mongol dan mengalahkan tentara Mongol itu di
Ayn Jalut di bawah pimpinan Baybars. Sebagaimana Shalah Al-Din ia juga pahlawan
Islam terkenal dalam perang Salib.
Pada masa itu, Kairo menjadi
pusat peradaban yang selamat dari serangan Mongol. Oleh karenanya, Kairo
menjadi pusat peradaban dan kebudayaan Islam terpenting. Dengan demikian,
prestise kota ini semakin menanjak. Banyak bangunan didirikan dengan arsitektur
indah. Kejayaan Dinasti Mamalik memang berlangsung agak lama. Pada tahun 1517
M, dinasti ini dikalahkan oleh kerajaan Usmani yang berpusat di Turki dan
semenjak itu Kairo hanya menjadi ibu kota propinsi dari kerajaan Usmani
tersebut.
3.
Isfahan (Persia / Iran)
Isfahan adalah kota terkenal
di Persia, pernah menjadi ibu kota kerajaan Safawi. Ada beberapa pendapat
tentang kapan kota ini ditaklukkan oleh tentara Islam. Pendapat pertama,
mengatakan penaklukan itu terjadi pada tahun 19 H (640 M), dibawah pimpinan
Abdullah Ibn Athan atas perintah Umar Ibn Al-Khatab. Pendapat kedua, yaitu
At-Thabari, menyebutkan bahwa penaklukkan itu terjadi pada tahun 21 H (642 M).
Kota ini sebelum berada di
bawah kekuasaan Safawi, sudah beberapa kali mengalami pergantian penguasa.
Mulai Dinasti Ghaznawiah, Syi’ah Ismailiah pada tahun 625 H/1228 M terjadi
pertempuran besar di sini, kemudian Mongol datang menyerbu negeri-negeri Islam
dan menjadikan Isfahan
sebagai salah satu
bagian dari wilayah kekuasaannya.Setelah
itu, kota ini dikuasai oleh kerajaan Usmani tahun 955 H/1548 M dan pada tahun
1134 terjadi pertempuran antara Husein Syah, raja Safawi dengan Mahmud
Al-Afghani, yang mengakhiri riwayat kerajaan Safawi sendiri.
Ketika raja Safawi, Abbas I
berkuasa, kota ini menjadi kota yang luas dan damai diatas sungai Zandah.
Diatas sungai ini, terbentang tiga buah jembatan yang megah dan indah. Di dalam
kota banyak berdiri bangunan, seperti istana, sekolah, mesjid, menara, pasar,
dan rumah-rumah yang indah, terukir rapi dengan warna-warna yang menarik.
Mesjid Syah yang masih ada sampai sekarang yang didirikan oleh Abbas I,
merupakan salah satu mesjid terindah di dunia. Pintunya dilapisi dengan perak.
Di samping itu juga ada lapangan dan tanaman-tanaman yang terawat baik dan
menawan.
4.
Istambul (Turki)
Istambul adalah ibu kota
kerajaan Turki Usmani. Kota ini sebelumnya merupakan ibu kota kerajaan Romawi
Timur, yang bernama Konstantinopel. Pada masa jayanya, kerajaan Romawi Timur
dapat dikatakan sebagai sebuah negara adi daya yang hanya dapat disaingi oleh
kerajaan Persia.
Sebenarnya, jauh sebelum
Turki Usmani di bawah Sultan Muhammad Al-Fatih berhasil menaklukkan
Konstantinopel, para pemimpin Islam sudah sejak masa Khulafaur Rasyidin,
Khalifah Bani Umayyah sampai Bani Abassiyah berusaha ke arah itu, tapi baru
masa kerajaan Turki Usmani usaha itu berhasil.
Muhammad Al-Fatih mulai
melakukan penataan yaitu memberikan kebebasan kepada Kristen Yunani dan Romawi
dalam menjalankan agamanya. Hal yang sama juga berlaku bagi penganut agama
Yahudi. Setiap agama mempunyai komunitasnya sendiri yang disebut millet.
Sebagai ibu kota, di sinilah
tempat berkembangnya kebudayaan Turki yang merupakan perpaduan bermacam-macam
kebudayaan. Bangsa Turki Usmani banyak mengambil ajaran etika dan politik dari
bangsa Persia. Sebagai bangsa yang berasal dari Asia Tengah, Turki memang suka
berasimilasi dan senang bergaul dengan bangsa lain.
Namun jauh sebelum
berasimilasi dengan bangsa-bangsa lain, sejak mereka masuk Islam, bangsa Arab
sudah dijadikan guru dalam bidang agama, ilmu, prinsip-prinsip kemasyarakatan
dan hukum termasuk huruf Arab dijadikan sebagai huruf resmi kerajaan.
Dalam bidang arsitektur,
mesjid-mesjid yang dibangun membuktikan kemajuannya. Mesjid Aya Sophia yang
sebelumnya adalah gereja merupakan mesjid yang sangat indah, gambar-gambar
makhluk hidup yang sebelumnya ada, kemudian ditutup, mihrab didirikan,
dindingnya dihiasi kaligrafi yang indah, begitu juga menara-menara dibangun.
Selain mesjid, para sultan
juga mendirikan istana-istana dan vila-vila yang megah dilengkapi dengan
taman-taman dan tembok-tembok yang memagarinya, sekolah, asrama, rumah sakit,
panti asuhan, penginapan, pemandian umum, pusat tarekat dan lain sebagainya.
Untuk menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain dibuatlah jalan sebagai
jalur transportasi.
5.
Delhi (India)
Delhi adalah ibu kota
kerajaan-kerajaan Islam di India sejak tahun 608 H/1211 M. Sebagai ibu kota
kerajaan Islam, Delhi juga menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam di
India.
Kota ini teletak di pinggir
Sungai Jamna. Dinasti Mamluk berkuasa sampai tahun 689 H/1290 M, kemudian
diganti oleh Dinasti Khalji (1296-1316 M) setelah itu Dinasti Tuglug (1320-1413
M). Dinasti Mamluk mendirikan sebuah menara yang tingginya mencapai 257 kaki,
dikenal dengan nama “Qutb Manar”, di samping sebagai tempat azan juga sebagai
tugu kemenangan. Juga dibangun mesjid yang bernama “Qutb al-Islam”.
Dinasti Khalji menambah
bangunan mesjid dengan atap yang indah dan juga menambah beberapa menara lagi.
Ke sebelah Barat, benteng Laikot diperluas guna menahan serangan dari bangsa
Mongol. Sementara itu, raja pertama dinasti Tughlug, mendirikan kota
Tughlugabad, sebagai pusat pemerintahan . Di kota ini kemudian didirikan istana
,mesjid, perkantoran dan jalan-jalan yang dikelilingi benteng yang kuat.
Muhammad bin Tughlug juga melaksanakan sebuah proyek raksasa, yaitu mendirikan
Adilabad yang dikenal dengan kota Jahanpanah, Fairuz Tughlug mendirikan kota
Fairuzabad.
Setelah Delhi dihancurkan
Timur Lenk, kekuasaan raja-raja Delhi merosot. Baru kemudian ketika Humayun
(1530-1556 M) seorang raja Mughal yang cinta ilmu pengetahuan wafat, “Din
Pasah”berkuasa, ibu kota dipindahkan ke Delhi kembali. Raja Mughal lainnya,
Syah Jehan (1628-1658 M) mendirikan kota Syahjahanabad, Syah Jehan juga yang
mendirikan Taj Mahal di kota Agra.
Setiap Dinasti Islam yang
berkuasa di India dan menjadikan Delhi sebagai ibu kotanya, seakan berlomba
untuk membangun dan memperindah istana, benteng, mesjid, madrasah, makam. Kalau
saja Timur Lenk tidak menghancurkan kota Delhi, tentu akan banyak sekali
peninggalan-peninggalan dinasti-dinasti Islam yang dapat disaksikan. Delhi yang
disaksikan sekarang adalah Delhi yang dibangun Dinasti Mughal.
6.
Andalus (Spanyol)
Beberapa abad Islam pernah
berkuasa di Spanyol, peninggalannya dapat disaksikan sampai sekarang,
diantaranya kota Sevilla, Kordova, Granada, Murcia dan Toledo. Dari semua kota
itu yang terpenting adalah Kordova dan Granada.
a.
Kordova
Kota ini terletak di sebelah
selatan lereng gunung Sierra de Cordova dan di tepi sungai Guadalquivir.
Sebelum Spanyol ditaklukan oleh tentara Islam tahun 711 M, Kordova adalah ibu
kota kerajaan Kristen Visigoth, sebelum dipindahka ke Toledo. Penaklukkan
Spanyol oleh pasukan Islam terjadi pada saat Khalifah Al-Walid ibn Abd-Malik,
dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nushair.
Sebagai ibukota pemerintah,
Kordova mengalami perkembangan yang pesat. Banyak bangunan baru yang didirikan,
seperti istana dan masjid. Kota ini diperluas dengan memperbesar tembok yang
mengelilinginya. Sebuah jembatan dengan gaya arsitektur Islam yang mempunyai 16
lengkungan dalam gaya Romawi, menghubungkan Kordova dengan daerah pinggiran di
seberang sungai. Di sebelah Barat jembatan itu berdiri istana Al-Cazar.
Kordova menjadi pusat ilmu
pengetahuan. Di kota ini berdiri Universitas Kordova. Banyak Ilmuwan dari dunia
Islam bagian Timur yang tertarik untuk mengajar Universitas ini. Di samping
itu, terdapat juga sebuah perpustakaan besar yang mempunyai koleksi buku,
kira-kira 400.000 judul.
Kemajuan ilmu pengetahuan
disana tidak terlepas dari jasa dua orang khalifah pencinta ilmu, Abd Al-Rahman
Al-Nasir dan anaknya Al-Hakam. Yang disebut terakhir ini memerintahkan
pegawainya untuk mencari dan membeli buku-buku ilmu pengetahuan, baik klasik
maupun kontemporer. Bahkan ia ikut langsung dalam pengumpulan buku itu, ia
menulis surat kepada penulis-penulis terkenal untuk mendapatkan karyanya dengan
imbalan yang tinggi. Pada masanya tercapai apa yang dinamakan masa keemasan
ilmu pengetahuan dan sastra di Spanyol Islam.
Mengutip penyair Inggris,
Syed Amir Ali melukiskan Kordova sebagai berikut “Istana-istana dan taman-taman
Kordova adalah indah, tetapi tidak kurang kekaguman orang terhadapnya mengenai
soal-soal yang lebih tinggi. Maha guru dan guru-gurunya menjadikannya pusat
kebudayaan Eropa, siswa-siswa biasanya berdatangan dari seluruh pelosok Eropa
untuk belajar pada dokter-dokternya yang mashur”.
Di bidang kesusasteraan,
tidak ada zaman di Eropa yang menempatkan puisi Arab menjadi buah bibir selain
pada zaman ini. Masjid-masjid Kordova yang dikunjungi beribu-ribu siswa menjadi
pusat-pusat aktif studi filsafat dan Ilmu pada masa jayanya, di Kordova
terdapat 491 masjid dan 900 pemandian umum. Karena air di kota ini tidak dapat
diminum. Penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya
mencapai 80 km.
b.
Granada
Kota Granada terletak di tepi
Sungai Genil di kaki gunung Sierra Nevada berdekatan dengan pantai laut
Medeterania ( Laut Tengah). Granada semula adalah tempat tinggal orang Iberia,
kemudian menjadi kota orang Romawi dan baru terkenal ketika berada di bawah
kekuasaan muslim.
Pada abad ke 12, Granada
menjadi kota terbesar ke 5 di Spanyol, kota ini dikelilingi oleh tembok-tembok.
Adapun struktur penduduknya terdiri dari bangsa Arab, Barbar dan Spanyol yang
menganut 3 agama besar Islam, Kristen dan Yahudi.
Sejak abad ke-13, Granada
diperintah oleh dinasti Nasrid selama kurang lebih 250 tahun. Pada masa itulah
dibangun Istana Al-Hambra yang artinya merah pada tahun 1238 M dan terus
dikembangkan sampai tahun 1358 M yang terletak di sebelah Timur Al-Kazaba,
sebuah benteng tentara Islam.
Granada terkenal dengan
tembok dan 20 menara yang mengitarinya, masa pemerintahan Muhammad V (1354-1391
M) mencapai puncak kejayaan, baik dari segi arsitektur maupun dalam bidang
politik. Tapi menjelang akhir abad XV, pemerintahan makin lemah diakibatkan
perpecahan keluarga, dan tahun 1492 jatuhlah Granada ke tangan penguasa Kristen
yaitu raja Ferdinand dari Castilla dan ratu Isabella dari Arragón, untuk
selanjutnya tahun 1610 M, umat Islam diusir dari bumi Spanyol.
7.
Samarkand dan Bukhara ( Transoxiana)
Di Transoxiana terdapat dua
kota penting tempat peradaban Islam pernah berkembang dengan pesat yaitu
Samarkand dan Bukhara. Samarkand terletak di msebelah selatan sungai Al-Saghad.
Menurut riwayat tertua dari bahasa Arab, Iskandarlah yang mendirikan kota
Samarkand itu.
Riwayat kota Bukhara sebelum
Islam juga panjang. Kota ini diperkirakan sudah ada ketika Iskandar datang
kesana. Dilihat dari bangunan-bangunan kuno, pengaruh Persia sudah lama
tertanam disana. Pengaruh Cina juga besar, sebelum Islam datang kesana telah
terdapat tempat ibadah agama Budha.
Pada tahun 204 H (819 M)
Al-Ma’mun khalifah dari dinasti Bani Abbas yang berpusat di Bagdad, menyerahkan
urusan pemerintahan wilayah Transoxiana, khususnya Samarkand dan Bukhara kepada
keluarga Asad ibn Saman. Sejak itu, dua kota ini berada di bawah kekuasaan
dinasti Samaniah.
Selanjutnya di Samarkand
menjadi daerah yang sangat makmur dan masyarakatnya hidup sejahtera, yang hanya
dapat dibandingkan dengan masa pemerintahan Timar Lenk dan keturunannya disana
lima ratus tahun kemudian. Sekalipun ibu kota pindah ke Bukhara, tetapi
Samarkhand tetap merupakan kota terpenting karena ia menjadi pusat perdagangan
dan kebudayaan Islam.
Di Bukhara terdapat makam
yang dikunjungi orang hingga Sekarang, yaitu makam Baha al-Din al-Naqsyabandi
yang wafat pada abad ke 8 H (14 M) perlu disebutkan juga, seorang ulama
terkenal pada masa itu, Abu Manssur al-Maturidi, wafat di Samarkhand pada tahun
333 H (944 M). dia adalah pendiri aliran teologi Islam yang dikenal dengan aliran
Maturidiah.
Ulama terkenal lainnya dari
Bukhara adalah Imam al-Bukhari, seorang ahli hadist terkenal di dunia Islam
yang menulis kitab Shahih al Bukhari. Bukhara memang dikenal sebagai pusat
ilmu-ilmu keagamaan Islam.
Pada tahun 1917 M, Uni Soviet
berdiri, dan Uzbekistán yang didalamnya terdapat Samarkhand dan Bukhara menjadi
bagian dari Uni Soviet. Tidak banyak lagi berita tentang kota itu yang sampai
kepada umat Islam, karena pemerintahannya menganut ideologi komunis. Namun
sejak tahun 1992, Uzbekistán menjadi negara muslim merdeka, karena itu Uni
Soviet bubar dengan sendirinya.
D. Pengaruh
Peradaban Islam Abad Pertengahan Terhadap Kemajuan di Eropa
Kemajuan Eropa
yang terus berkembang hingga saat ini, banyak berhutang budi kepada khazanah
ilmu pengetahuan Islam yang berkembang pada abad pertengahan. Banyak saluran
bagaimana peradaban Islam mempengaruhi Eropa, seperti Sicilia dan Perang Salib,
tetapi saluran yang terpenting adalah Spanyol Islam.
Spanyol merupakan
tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk
hubungan politik, sosial maupun perekonomian dan peradaban antar negara.
Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan
Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa, terutama dalam
bidang pemikiran dan sains di samping bangunan fisik.
Pengaruh peradaban
Islam, terutama di dalamnya pemikiran Ibnu Rusyd ke Eropa. Berawal dari
banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas
Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada dan
Salamanca. Selama belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan buku-buku
karya ilmuwan-ilmuwan muslim.
Setelah mereka
pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama.
Universitas yang pertama di Eropa adalah Universitas Paris yang didirikan tahun
1231 M. Pada abad pertengahan, di Eropa telah berdiri 18 buah universitas yang
mengajarkan mata pelajaran seperti yang ada di universitas Islam, misalnya ilmu
kedokteran, ilmu pasti, dan filsafat. Pemikiran filsafat yang paling banyak
dipelajari adalah pemikiran Al-Farabi, Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd.
Pengaruh ilmu
pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad 12 M itu
menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (reinainssance). Berkembangnya
pemikiran Yunani di Eropa adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang
dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke bahasa Latin. Walaupun
akhirnya Islam terusir dari bumi Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi
Islam telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa seperti gerakan
kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renainssance), yang bermula di
Italia, gerakan reformasi pada abad ke 16 M, kemudian rasionalisme pada abad ke
17 M, selanjutnya gerakan pencerahan (aufklaerung) pada abad ke 18 M.
E. Menunjukkan
Perilaku yang Mencerminkan Penghayatan Sejarah Perkembangan Islam Pada Abad
Pertengahan
Sebagai generasi
penerus, memahami peradaban Islam mutlak dilakukan, bukan untuk nostalgia
semata tetapi yang lebih penting dapat digunakan sebagai :
1. Kajian ilmiah bahwa kejayaan Islam pernah
terbukti ada di dunia.
2. Untuk tetap memelihara membangun dalam rangka
mencapai kemajuan di segala bidang yang menjadi profesinya.
3. Mengambil pelajaran bagaimana caranya umat
Islam dahulu mampu menjadi negara Super Power dunia.
4. Timbul tanggung jawab yang tinggi untuk
senantiasa memperjuangkan tercapainya kemuliaan Islam dan kaum Muslimin demi
kesejahteraan umat manusia secara menyeluruh
0 komentar:
Posting Komentar