# SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI GURU MAPEL PAI SMKN 5 SURABAYA, NGAJI SEPANJANG HAYAT | INFO : SELAMA MASA PEMBELAJARAN DI RUMAH, PEMBELAJARAN PAI DIPUSATKAN DI SITUS RESMI INI, BAGI SISWA-SISWI SMKN 5 SURABAYA SILAHKAN KOORDINASI DENGAN GURU PAI MASING-MASING UNTUK BERSAMA-SAMA MEMBERDAYAKAN SITUS INI DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH # .....

Rabu, 18 Maret 2020

BAB 10 KELAS XI - KEMBALI KE KEJAYAAN ISLAM

Hasil gambar untuk KEJAYAAN ISLAM
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG 
DINANTIKAN KEMBALI

A.    Perkembangan Ajaran Islam Pada Abad Pertengahan
Pengertian Abad Pertengahan  yang disebutkan dalam kamus bahasa Indonesia edisi kedua tahun 1995 adalah kurun waktu sekitar tahun 500-1500 M. Sejarah Peradaban Islam sendiri dibagi menjadi tiga periode besar, yaitu:
1.      Periode Klasik (650 - 1250);
Periode Klasik merupakan periode kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:
      a. fase ekspansi, integrasi,(650 -1000);
      b. fase disintegrasi (1000 - 1250),
2.  Periode Pertengahan  (12501800);
Periode Pertengahan juga dibagi ke dalam dua fase, yaitu:
a.  Fase kemunduran (1250-1500), dan
b.  Fase munculnya tiga kerajaan besar (1500-1800), yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500 - 1700) dan zaman kemunduran (1700 - 1800),
3.  Periode Modern (1800 dan seterusnya);
Risalah Islam dimulai tahun 611 M, saat Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul Allah SWT, kemudian diteruskan oleh Khulafaur Rasyidin selama kurun 632-660 M. Dilanjutkan oleh Daulah Umayyah (661-750 M) dan Daulah Abbasiyah (750-1258 M). Umat Islam mencapai puncak kejayaan di masa Khalifah Abdur Rahman Ad-Dakhil (756 M-785 M) dan khalifah Harun Ar-Rasyid (786 M- 809 M).Pada masa itu hanya ada dua negara superpower: Barat berkedudukan di Cordova dan Timur berkedudukan di Baghdad. Keduanya sama-sama negara Islam yang mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan sekaligus menyelesaikan berbagai problematika yang terjadi pada waktu itu.
Di bidang peradaban dan ilmu pengetahuan, umat Islam pernah berjaya selama lebih kurang 7 abad (antara abad VII s/d XIII). Kejayaan tersebut membuahkan pusat-pusat keunggulan baik dibidang pendidikan, peribadatan, perekonomian, pertanian, kedokteran, dll. Semua hasil yang dicapai umat Islam ketika itu, tercatat dalam lembaran sejarah. Bahkan hasil yang dicapai bangsa Barat, saat ini tidak lepas dari sumbangan besar umat Islam.
Faktor yang mendorong kemajuan peradaban umat Islam :
1.      Faktor Intern :
a.       Konsisten dan istiqamah umat kepada ajaran Islam.
b.      Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju (lebih baik dari yang lalu).
c.       Islam sebagai Rakhmat bagi seluruh alam.
d.      Islam sebagai agama da’wah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.

2.      Faktor Ekstern :
a.       Berpindahnya para ilmuwan dari non Arab (Persi, Yunani, dll) ke Baghdad untuk menterjemahkan buku-buku ke dalam Bahasa arab.
b.      Penguasa (Khalifah) memberikan peluang kepada orang-orang non Arab (kaum Mawali) untuk menduduki jabatan.
c.       Stabilitas politik yang kondusif.
d.      Kemajuan ekonomi, munculnya industri-industri dan perdagangan sampai ke dunia luar.

B.     Perkembangan Ilmu Pengetahuan
1.      Filsafat Islam
a.      Pengertian Filsafat Islam
Islam adalah “Dien” yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah SWT kepada manusia melalui rasulNya Muhammad SAW. Dengan demikian, bila dikaitkan filsafat dengan Islam maka pengertiannya adalah : Sistem berfikir tentang hakekat segala sesuatu yang berdasarkan ajaran Islam yang  tertuang di dalam Al-Qur’an dan al-Hadist”.
Tujuan Islam mengajarkan berfikir filsafat adalah :
1.      Agar setiap muslim memiliki wawasan yang luas, menyeluruh, teratur, dan terpadu.
2.      Tidak lekas puas terhadap prestasi yang telah dibuat.
3.      Selalu bertanya dan dapat menghargai pendapat orang lain.
b.      Pengaruh Filsafat Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan
Sebagai induk ilmu pengetahuan, filsafat mempengaruhi ilmu-ilmu lain, sehingga semua ilmu membutuhkan cara berfikir filsafat, tidak terkecuali ilmu-ilmu ke-Islaman seperti Fiqih, Ilmu Tauhid, Tafsir dan lain-lain. Apalagi ajaran islam lebih banyak bersifat global, yang tentunya membutuhkan pemikiran mendalam, sekaligus memfungsikan akal dalam mencapai solusi problematika dunia. 
c.       Beberapa tokoh Filsafat Islam
1.      Al Kindi. Nama lengkapnya Abu Yusuf  bin Ishaq Al-Kindi lahir di Kuffah, Irak. Beliau telah mengarang sebanyak 231 kitab, disamping ahli filsafat juga ahli Matematika, Geometri, Pharmacologi dan lain-lain.
2.      Ibnu Rusyd. Nama lengkapnya Abu Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Rusyd. Lahir di Cordova, Spanyol. Ia juga ahli kedokteran. Buah karyanya antara lain : “Tahafut-Tahafut” dan “Faslamaqqli fi ma baina Al-hikmah Wasy Syariat minal ittishal”.
3.      Al-Farabi. Nama lengkapnyya Abu Nasir Muhammad bin Muhmmad bin Tarham Al-Farabi, lahir di Damaskus, Syiria. Al-Farabi juga ahli Matematika, Fisika, Metafisika, Kimia dan lain-lain. Berkat kemahirannya terhadap sistem berfikir Arstoteles, ia memperoleh gelar “Guru Kedua”. Karyanya adalah “Syarh kitab Al-Ibarah li Aristo”.
4.      Ibnu Sina. Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husein Ibnu Siina. Lahir di Isfahan, Iran. Ia juga ahli bidang kedokteran. Karyanya adalah : “Asy Syifa” (Ensiklopedia tentang filsafat dan ilmu kedokteran) dan “ Al-Qanun fit Tibbi” (Ensiklopedia tentang ilmu kedokteran).   
2.      Ilmu Fiqih
a.       Pengertian Fiqih menurut bahasa berarti “tahu” dan “faham”, jadi maksudnya ilmu yang mempelajari aturan syara’ yang diperoleh dari dalil yang rinci. Dengan  ilmu ini, dihasilkan hukum yang lima, yaitu : wajib,sunnah, makruh, haram dan mubah.
b.      Manfaat ilmu fiqih :
1)      Mengatur kehidupan manusia sehingga tertib.
2)      Memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupan.
3)      Tercapainya pribadi muslim yang baik sehingga membuahkan masyarakat dan bangsa yang baik.
c.       Beberapa Tokoh Ilmu Fiqih (Fuquha)
1)       Imam Hanafi. Namanya Abu Hanafiah Al-Nu’man Ibnu Tsabit At-Attamimi. Madzhab  ini berkembang di Iraq, Syiria, Afganistan, Turki, dan India.
2)       Imam Malik. Nama lengkap Imam Malik Ibnu Anas. Madzhab ini berkembang di Hijaz, Maroko, Tunisia, Tripoli, Mesir, Afrika Barat, Andalusia, Bahrain dan Kuwait.
3)       Imam Syafi’i. Nama lengkapnya Muhammad Ibnu Idris Asy Syafi’i. Madzhab ini berkembang di Mesir, Palestina, Libanon, Iraq, Hijaz, India, Yaman dan Asia Tenggara.
4)       Imam Hambali. Nama lengkapnya Ahmad Ibnu Hambali. Madzhab  ini berkembang di Iraq, Mesir, Syiria, Palestina, dan Arab Saudi.
3.      Ilmu Tasawuf
a.      Pengertian
Menurut bahasa diambil dari kata “Shafa” artinya bersih, lingkup bersih meliputi hati,ucapan, pikiran, perbuatan dari segala sifat yang tercela.Sedangkan pengertian istilah adalah suatu ilmu yang membahas mengenai tata cara penyucian diri dari segala sifat tercela sehingga dapat berhubungan sedekat mungkin dengan Allah SWT.
Untuk menempuh ajaran Tasawuf, harus menempuh latihan dan tahap-tahap tertentu yaitu :
        1.  Bertobat
        2.  Zuhud (menjauhi pengaruh dunia)
        3.  Wara (menghindari  dari yang haram dan syubhat)
        4.  Sabar, tawakal, qana’ah dan ridha atas ketentuan Allah SWT
b.      Beberapa tokoh Tasawuf
1)      Imam Al-Ghazali. Nama lengkapnya Abu Hamid bin Muhammad Al-Ghazali, lahir di Ghazaleh (Persia). Ajaran Tasawufnya, salah satunya “Ma’rifat” (memandang wajah Allah).Karyanya yang terkenal antara lain : “Ihya Ulumuddin”.
2)      Rabiah Al-Adawiyah. Seorang sufi perempuan yang lahir di Kufah. Ajaran Tasawufnya terkenal dengan istilah “Al-Mahabbah” (cinta hanya untuk Allah SWT).
3)      Abdul Farid Zunnun Al-Misri. Ajaran Tasawufnya terkenal dengan istilah “Ma’rifat” (mengetahui Tuhan).
4)      Abu Yazid Al-Busthami. Ajaran Tasawufnya dikenal dengan istilah “ Al-Ittihad” (bersatu/menyatu dengan Allah).
5)      Al-Hallaj. Ajarannya yang terkenal dengan istilah “ Hulul” (mengambil tempat untuk bersatu dengan Tuhan). 
4.      Ilmu Kedokteran
a.      Pengertian
Kedokteran adalah ilmu yang membahas :
1)      Tata cara memelihara tubuh agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
2)      Tata cara penanggulangan, pencegahan sekaligus penyembuhan penyakit dengan cara diagnosa dan terapi.
b.      Ajaran Islam tentang Pemeliharaan Tubuh
1)      Makan dan minum yang halal dan thayib ( QS. Al-Baqarah {2}:168).
2)      Istirahat yang cukup (QS. An-Naba’ {78} :9-10).
3)      Jangan membebani tubuh diluar batas kemampuan (QS. Al-Baqarah {2}: 286).
4)      Berolahraga
5)      Lekas-lekas berobat jika terjangkit penyakit.
c.       Beberapa tokoh kedokteran
1)      Hunain bin Ishaq (809-874). Ia giat melakukan penelitian dan menulis beberapa buku tentang penyakit terutama tentang penyakit mata.
2)      Abu Bakar Muhammad Zakariya Ar Razi (Ar Razi). Ia juga ahli kimia. Karyanya yang terkenal ialah “Al-Hawi” diakui sebagai buku induk di bidang kedokteran. Penemuannya antara lain : penyakit cacar, gips, penyakit kepala pening, hypertensia, pengobatan dengan rangsangan (pemanasan), saraf (terkenal dengan tusuk jarum) dan kayu pengapit untuk patah tulang.
3)      Ibnu Sina. Karya terkenalnya “Al-Qunun Fit-Tibbi” (buku pedoman kedokteran), buku ini mengajarkan sterilization, yaitu pembersihan luka dengan diperjelas gambar yang menunjukkan pengetahuan anatomi yang lengkap.
4)      Ibnu Rusyd. Ia perintis penelitian pembuluh darah dan ahli penyakit cacar.
5)      Abu Marwan Abdul Malik. Karyanya antara lain : “At Taisir” (buku tentang mempermudah perawatan), buku ini digunakan oleh dokter-dokter sebagai pegangan terutama mengenai percobaan-percobaan klinik.”Al-Iqtidu”, buku ini menjadikan ia terkenal sebagai spesialis penyakit dalam (internis).
6)      Abdul Qosim Az-Zahrowi. Ia terkenal sebagai perintis ilmu pengenalan penyakit (diagnostic) dan cara penyembuhan (therapentic) pada penyakit telinga dan pembedahannya untuk pemulihan pendengaran.
5.      Ilmu Sejarah
a.      Pengertian
Sejarah adalah ilmu yang memepelajari tentang berbagai peristiwa masa lampau yang meliputi waktu, tempat, pelaku, sebab-sebabnya, yang disusun secara sistematik.
b.      Beberarpa tokoh Sejarah
1)      Ath-Thabari (839-923 M). Ia ahli tafsir yang spesialisasinya adalah sejarah Nabi dan Rasul.
2)      Ibnu Qutaibah (828-889 M), dengan karyanya sejarah politik negeri-negeri Islam “Uyunul Akhbar” (kabar-kabar terpenting).
3)      Ibnu Khaldun (1332-1406 M), sejarawan muslim yang sangat terkenal karena karyanya sehingga ia menjadi pelopor pertama tentang kaidah-kaidah meneliti dan mempelajari sejarah. Karyanya yang sangat mashur adalah “Mukaddimah”.
6.      Ilmu Geografi
a.      Pengertian
Ilmu yang mempelajari perihal keadaan suatu daerah dengan segala kekhasannya.
b.      Manfaat
1)      Mengenal potensi sumber daya alam yang dapat dieksplorasi untuk kemaslahatan bersama.
2)      Menggugah ketakjuban akan keagungan Sang Pencipta Allah SWT yang wajib disyukuri.
3)      Berguna bagi para perancang pembangunan di suatu kawasan.
4)      Bermanfaat bagi penanaman modal di sektor ekonomi.
5)      Untuk mengenal situasi dan kondisi suatu masyarakat, contoh  watak, potensi alam dan lain-lain 
c.       Beberapa tokoh Muslim di bidang Geografi
1)      Ibnu Bathutah (pencipta kompas)
2)      Al-Khawarizmi
3)      Al-Ma’sudi
7.      Ilmu Geometri
a.      Pengertian
     Ilmu yang membahas tentang sifat-sifat garis, sudut, bidang dan ruang.
b.      Tokoh-tokoh Muslim di Bidang Geeometri
1)      Al-Khawarizmi, Karyanya berjudul “Al Jabar Wal Muqobala” (pengetahuan tentang perbandingan) buku ini yang memperkenalkan angka-angka Arab dan sistem persepuluhan kepada Eropa.
2)      Abu Abbas Al-Fadzal Halim An Niraizi, karyanya mengenai planetarium yang ketepatannya diakui oleh angkatan yang datang seabad kemudian.
3)      Ali Al Hasan Ibnu Haitham, yang menemukan bentuk lengkung yang ditempuh cahaya ketika berjalan di udara, dengan demikian bisa dilihat cahaya bulan dan matahari sebelum bendanya betul-betul tampak di cakrawala.
4)      Omar Kayyam, karyanya “Al-Jabar” yang diterjemahkan kedalam bahasa Perancis.
8.      Ilmu Kesenian
a.      Pengertian
     Seni adalah ungkapan jiwa yang paling dalam sehingga menimbulkan suasana yang menyenangkan.
b.      Manfaat seni
1)      Memberikan semangat dalam kehidupan untuk mencapai suasana yang menyenangkan.
2)      Memberikan sentuhan dalam kepribadian sehingga melahirkan budi pekerti luhur.
c.       Ciri-ciri seni Islam
1)      Mampu mendekatkan manusia kepada Allah SWT
2)      Terkait dengan peraturan dalam Islam
3)      Arah dan materi seni harus menimbulkan hal-hal positif 
d.      Buah karya seni umat Islam
     Karya seni Islam meliputi hampir seluruh bidang kehidupan manusia misalnya pada bangunan masjid, istana, perabotan rumah tangga, pakaian, jilid buku, taman kota, tulisan dan kaligrafi. Contohnya :
1)      Menara masjid Sultan Hasan di Mesir
2)      Masjid Aya Sophia di Istambul
3)      Istana Al-Hambra di Spanyol
4)      Taj Mahal di India
C.    Pusat-pusat Peradaban Islam Pada Abad Pertengahan
1.      Baghdad
Kota Baghdad didirikan oleh khalifah Abbasiyah kedua, Al-Manshur (754-775 M) pada tahun 762 M. Baghdad berarti “taman keadilan”. Taman ini lenyap bersama kehancuran kerajaan Persia. Akan tetapi nama itu tetap menjadi kenangan rakyat. Dalam pembangunan kota ini, khalifah mempekerjakan ahli bangunan terdiri dari arsitektur-arsitektur, tukang batu, tukang kayu, ahli lukis, ahli pahat, dan lain-lain. Mereka didatangkan dari Syiria, Mosul, Basrah, dan Kufah yang berjumlah 100.000 orang. Kota ini berbentuk bundar. Di sekelilingnya dibangun dinding tembok yang besar dan tinggi. Di sebelah luar dinding tembok digali parit besar yang berfungsi sebagai saluran air dan sekaligus sebagai benteng.
Sejak awal berdirinya, kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam Islam. Itulah sebabnya Philip K. Hitti menyebutnya sebagai kota intelektual. Menurutnya, di antara kota-kota dunia, Baghdad merupakan profesor masyarakat Islam. Al-Manshur memerintahkan penerjemahan buku-buku ilmiah dan kesusasteraan dari bahasa asing: India, Yunani lama, Bizantium, Persia, dan Syiria. Para peminat ilmu dan kesusasteraan segera berbondong-bondong datang ke kota itu.
Masa keemasan kota Baghdad terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809) dan anaknya al-Ma’mun (813-833 M). Dari kota inilah memancar sinar kebudayaan dan peradaban Islam ke seluruh dunia. Prestise politik, supremasi ekonomi, dan aktifitas intelektual merupakan tiga keistimewaan kota ini. Kebesarannya tidak terbatas pada negeri Arab, tetapi meliputi seluruh negeri Islam.
Baghdad ketika itu menjadi pusat peradaban dan kebudayaan yang tertinggi di dunia. Ilmu pengetahuan dan sastra berkembang sangat pesat. Banyak buku filsafat yang sebelumnya dipandang sudah “mati” dihidupkan kembali dengan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Khalifah Al-Ma’mun memiliki perpustakaan yang dipenuhi dengan beribu-ribu buku ilmu pengetahuan. Perpustakaan itu bernama “ Bait Al-Hikmah”.
Semua kemegahan, keindahan, dan kehebatan kota Baghdad yang dibangun pertama kali oleh Khalifah Al-Manshur itu sekarang hanya tiinggal kenangan. Semuanya seolah-olah hanyut dibawa air sungai Tigris, setelah kota ini dibumi hanguskan oleh tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan tahun 1258 M. Semua bangunan kota, termsuk istana emas tersebut dihancurkan.
Pasukan Mongol juga meruntuhkan perrpustakaan yang merupakan gudang ilmu dan membakar buku-buku yang terdapat didalamnya. Pada tahun 1400 M, kota ini diserang pula oleh pasukan Timur Lenk, dan tahun 1508  oleh tentara kerajaan Safawi. Kota Baghdad, ibukota Irak sekarang, memang mengambil lokasi yang sama, tetapi ia sama sekali tidak mencerminkan kemajuan Baghdad lama. Apalagi pada tahun 2003 diluluh lantakkan oleh pasukan gabungan Amerika, Inggris dan Australia. Perlu menjadi catatan penting generasi kini dan  nanti bahwa ketiga bangsa penyerang (Hulagu Khan, Mongol dan Timur Lenk), saat ini telah lenyap dari muka bumi.
2.      Kairo
Kota Kairo dibangun pada tanggal 17 Sya’ban 358 H/ 969 M oleh panglima perang Dinasti Fathimiah atas perintah Khalifah Al-Mu’idz Lidinillah (953-975 M).Wilayah kekuasaan Dinasti Fathimiah meliputi Afrika Utara, Sicilia, dan Syiria. Berdirinya kota Kairo sebagai ibu kota kerajaan dinasti ini membuat Baghdad mendapat saingan. Setelah pembangunan kota Kairo rampung, Al-Siqili mendirikan Mesjid Al-Azhar, 17 Ramadhan 359 H (970 M). Mesjid ini berrkembang menjadi sebuah universitas besar yang sampai sekarang masih berdiri megah. Nama Al-Azhar diambil dari Az-Zahra, puteri Nabi Muhammad SAW.
Kota yang terletak di tepi sungai Nil mengalami tiga kali masa kejayaan, yaitu pada masa Dinasti Fathimiah, dimasa Shalah Al-din Al-Ayyubi serta Baybars dan Al-Nashir pada masa Mamalik. Periode Fathimiah dimulai dengan Al-Mu’idz dan puncaknya terjadi pada masa pemerintahan anaknya, Al-Aziz. Selama pemerintahan Al-Mu’idz dan tiga orang pengganti pertamanya, seni dan ilmu mengalami kemajuan besar.Al-Mu’idz melaksanakan tiga kebijaksanaan besar, yaitu pembaharuan dalam bidang administrasi, pembangunan ekonomi, dan toleransi beragama (juga aliran dalam Islam). Dalam bidang administrasi ia mengangkat seorang wazir (menteri) untuk melaksanakan tugas-tugas kenegaraan. Dalam bidang ekonomi, ia memberi gaji khusus kepada tentara, personalia istana dan pejabat pemerintahan lainnya.
Pada masa-masa selanjutnya, dinasti Fathimiah mulai mendapat gangguan-gangguan politik. Akan tetapi Kairo tetap menjadi sebuah kota besar dan penting. Ketika jayanya, tempat-tempat pemandian dan sarana umum lainnya banyak sekali didirikan oleh penguasa.
Dinasti Fathimiah ditumbangkan oleh Dinasti Ayyubiah yang didirikan oleh Shalah Al-Din. Seorang pahlawan Islam yang terkenal dalam Perang Salib. Ia tetap mempertahankan lembaga-lembaga iilmiah yang didirikan oleh Dinasti Fathimiah. Ia juga mendirikan lembaga-lembaga ilmiah baru, terutama mesjid yang dilengkapi tempat belajar teologi dan hukum.
Karya-karya ilmiah yang muncul pada masanya dan sesudahnya adalah kamus-kamus biografi, manual hukum, dan komentar-komentar teologi. Ilmu kedokteran diajarkan di rumah-rumah sakit. Prestasinya yang lain adalah didirikannya rumah sakit bagi orang yang cacat  pikiran.
Kekuasaan dinasti Ayyubiah diambil alih oleh Dinasti Mamalik. Dinasti ini mampu mempertahankan pusat kekuasaanya dari serangan bangsa Mongol dan mengalahkan tentara Mongol itu di Ayn Jalut di bawah pimpinan Baybars. Sebagaimana Shalah Al-Din ia juga pahlawan Islam terkenal dalam perang Salib.
Pada masa itu, Kairo menjadi pusat peradaban yang selamat dari serangan Mongol. Oleh karenanya, Kairo menjadi pusat peradaban dan kebudayaan Islam terpenting. Dengan demikian, prestise kota ini semakin menanjak. Banyak bangunan didirikan dengan arsitektur indah. Kejayaan Dinasti Mamalik memang berlangsung agak lama. Pada tahun 1517 M, dinasti ini dikalahkan oleh kerajaan Usmani yang berpusat di Turki dan semenjak itu Kairo hanya menjadi ibu kota propinsi dari kerajaan Usmani tersebut.   

3.      Isfahan (Persia / Iran)
Isfahan adalah kota terkenal di Persia, pernah menjadi ibu kota kerajaan Safawi. Ada beberapa pendapat tentang kapan kota ini ditaklukkan oleh tentara Islam. Pendapat pertama, mengatakan penaklukan itu terjadi pada tahun 19 H (640 M), dibawah pimpinan Abdullah Ibn Athan atas perintah Umar Ibn Al-Khatab. Pendapat kedua, yaitu At-Thabari, menyebutkan bahwa penaklukkan itu terjadi pada tahun 21 H (642 M).
Kota ini sebelum berada di bawah kekuasaan Safawi, sudah beberapa kali mengalami pergantian penguasa. Mulai Dinasti Ghaznawiah, Syi’ah Ismailiah pada tahun 625 H/1228 M terjadi pertempuran besar di sini, kemudian Mongol datang menyerbu negeri-negeri   Islam   dan   menjadikan   Isfahan   sebagai   salah   satu   bagian   dari  wilayah kekuasaannya.Setelah itu, kota ini dikuasai oleh kerajaan Usmani tahun 955 H/1548 M dan pada tahun 1134 terjadi pertempuran antara Husein Syah, raja Safawi dengan Mahmud Al-Afghani, yang mengakhiri riwayat kerajaan Safawi sendiri.
Ketika raja Safawi, Abbas I berkuasa, kota ini menjadi kota yang luas dan damai diatas sungai Zandah. Diatas sungai ini, terbentang tiga buah jembatan yang megah dan indah. Di dalam kota banyak berdiri bangunan, seperti istana, sekolah, mesjid, menara, pasar, dan rumah-rumah yang indah, terukir rapi dengan warna-warna yang menarik. Mesjid Syah yang masih ada sampai sekarang yang didirikan oleh Abbas I, merupakan salah satu mesjid terindah di dunia. Pintunya dilapisi dengan perak. Di samping itu juga ada lapangan dan tanaman-tanaman yang terawat baik dan menawan.   
4.      Istambul (Turki)
Istambul adalah ibu kota kerajaan Turki Usmani. Kota ini sebelumnya merupakan ibu kota kerajaan Romawi Timur, yang bernama Konstantinopel. Pada masa jayanya, kerajaan Romawi Timur dapat dikatakan sebagai sebuah negara adi daya yang hanya dapat disaingi oleh kerajaan Persia.
Sebenarnya, jauh sebelum Turki Usmani di bawah Sultan Muhammad Al-Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel, para pemimpin Islam sudah sejak masa Khulafaur Rasyidin, Khalifah Bani Umayyah sampai Bani Abassiyah berusaha ke arah itu, tapi baru masa kerajaan Turki Usmani usaha itu berhasil.
Muhammad Al-Fatih mulai melakukan penataan yaitu memberikan kebebasan kepada Kristen Yunani dan Romawi dalam menjalankan agamanya. Hal yang sama juga berlaku bagi penganut agama Yahudi. Setiap agama mempunyai komunitasnya sendiri yang disebut millet.
Sebagai ibu kota, di sinilah tempat berkembangnya kebudayaan Turki yang merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan. Bangsa Turki Usmani banyak mengambil ajaran etika dan politik dari bangsa Persia. Sebagai bangsa yang berasal dari Asia Tengah, Turki memang suka berasimilasi dan senang bergaul dengan bangsa lain.
Namun jauh sebelum berasimilasi dengan bangsa-bangsa lain, sejak mereka masuk Islam, bangsa Arab sudah dijadikan guru dalam bidang agama, ilmu, prinsip-prinsip kemasyarakatan dan hukum termasuk huruf Arab dijadikan sebagai huruf resmi kerajaan.
Dalam bidang arsitektur, mesjid-mesjid yang dibangun membuktikan kemajuannya. Mesjid Aya Sophia yang sebelumnya adalah gereja merupakan mesjid yang sangat indah, gambar-gambar makhluk hidup yang sebelumnya ada, kemudian ditutup, mihrab didirikan, dindingnya dihiasi kaligrafi yang indah, begitu juga menara-menara dibangun.
Selain mesjid, para sultan juga mendirikan istana-istana dan vila-vila yang megah dilengkapi dengan taman-taman dan tembok-tembok yang memagarinya, sekolah, asrama, rumah sakit, panti asuhan, penginapan, pemandian umum, pusat tarekat dan lain sebagainya. Untuk menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain dibuatlah jalan sebagai jalur transportasi.
5.      Delhi (India)
Delhi adalah ibu kota kerajaan-kerajaan Islam di India sejak tahun 608 H/1211 M. Sebagai ibu kota kerajaan Islam, Delhi juga menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam di India.
Kota ini teletak di pinggir Sungai Jamna. Dinasti Mamluk berkuasa sampai tahun 689 H/1290 M, kemudian diganti oleh Dinasti Khalji (1296-1316 M) setelah itu Dinasti Tuglug (1320-1413 M). Dinasti Mamluk mendirikan sebuah menara yang tingginya mencapai 257 kaki, dikenal dengan nama “Qutb Manar”, di samping sebagai tempat azan juga sebagai tugu kemenangan. Juga dibangun mesjid yang bernama “Qutb al-Islam”.
Dinasti Khalji menambah bangunan mesjid dengan atap yang indah dan juga menambah beberapa menara lagi. Ke sebelah Barat, benteng Laikot diperluas guna menahan serangan dari bangsa Mongol. Sementara itu, raja pertama dinasti Tughlug, mendirikan kota Tughlugabad, sebagai pusat pemerintahan . Di kota ini kemudian didirikan istana ,mesjid, perkantoran dan jalan-jalan yang dikelilingi benteng yang kuat. Muhammad bin Tughlug juga melaksanakan sebuah proyek raksasa, yaitu mendirikan Adilabad yang dikenal dengan kota Jahanpanah, Fairuz Tughlug mendirikan kota Fairuzabad.
Setelah Delhi dihancurkan Timur Lenk, kekuasaan raja-raja Delhi merosot. Baru kemudian ketika Humayun (1530-1556 M) seorang raja Mughal yang cinta ilmu pengetahuan wafat, “Din Pasah”berkuasa, ibu kota dipindahkan ke Delhi kembali. Raja Mughal lainnya, Syah Jehan (1628-1658 M) mendirikan kota Syahjahanabad, Syah Jehan juga yang mendirikan Taj Mahal di kota Agra.
Setiap Dinasti Islam yang berkuasa di India dan menjadikan Delhi sebagai ibu kotanya, seakan berlomba untuk membangun dan memperindah istana, benteng, mesjid, madrasah, makam. Kalau saja Timur Lenk tidak menghancurkan kota Delhi, tentu akan banyak sekali peninggalan-peninggalan dinasti-dinasti Islam yang dapat disaksikan. Delhi yang disaksikan sekarang adalah Delhi yang dibangun Dinasti Mughal.
6.      Andalus (Spanyol)
Beberapa abad Islam pernah berkuasa di Spanyol, peninggalannya dapat disaksikan sampai sekarang, diantaranya kota Sevilla, Kordova, Granada, Murcia dan Toledo. Dari semua kota itu yang terpenting adalah Kordova dan Granada.
a.       Kordova
Kota ini terletak di sebelah selatan lereng gunung Sierra de Cordova dan di tepi sungai Guadalquivir. Sebelum Spanyol ditaklukan oleh tentara Islam tahun 711 M, Kordova adalah ibu kota kerajaan Kristen Visigoth, sebelum dipindahka ke Toledo. Penaklukkan Spanyol oleh pasukan Islam terjadi pada saat Khalifah Al-Walid ibn Abd-Malik, dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nushair.
Sebagai ibukota pemerintah, Kordova mengalami perkembangan yang pesat. Banyak bangunan baru yang didirikan, seperti istana dan masjid. Kota ini diperluas dengan memperbesar tembok yang mengelilinginya. Sebuah jembatan dengan gaya arsitektur Islam yang mempunyai 16 lengkungan dalam gaya Romawi, menghubungkan Kordova dengan daerah pinggiran di seberang sungai. Di sebelah Barat jembatan itu berdiri istana Al-Cazar.
Kordova menjadi pusat ilmu pengetahuan. Di kota ini berdiri Universitas Kordova. Banyak Ilmuwan dari dunia Islam bagian Timur yang tertarik untuk mengajar Universitas ini. Di samping itu, terdapat juga sebuah perpustakaan besar yang mempunyai koleksi buku, kira-kira 400.000 judul.
Kemajuan ilmu pengetahuan disana tidak terlepas dari jasa dua orang khalifah pencinta ilmu, Abd Al-Rahman Al-Nasir dan anaknya Al-Hakam. Yang disebut terakhir ini memerintahkan pegawainya untuk mencari dan membeli buku-buku ilmu pengetahuan, baik klasik maupun kontemporer. Bahkan ia ikut langsung dalam pengumpulan buku itu, ia menulis surat kepada penulis-penulis terkenal untuk mendapatkan karyanya dengan imbalan yang tinggi. Pada masanya tercapai apa yang dinamakan masa keemasan ilmu pengetahuan dan sastra di Spanyol Islam.
Mengutip penyair Inggris, Syed Amir Ali melukiskan Kordova sebagai berikut “Istana-istana dan taman-taman Kordova adalah indah, tetapi tidak kurang kekaguman orang terhadapnya mengenai soal-soal yang lebih tinggi. Maha guru dan guru-gurunya menjadikannya pusat kebudayaan Eropa, siswa-siswa biasanya berdatangan dari seluruh pelosok Eropa untuk belajar pada dokter-dokternya yang mashur”.
Di bidang kesusasteraan, tidak ada zaman di Eropa yang menempatkan puisi Arab menjadi buah bibir selain pada zaman ini. Masjid-masjid Kordova yang dikunjungi beribu-ribu siswa menjadi pusat-pusat aktif studi filsafat dan Ilmu pada masa jayanya, di Kordova terdapat 491 masjid dan 900 pemandian umum. Karena air di kota ini tidak dapat diminum. Penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya mencapai 80 km. 
b.      Granada
Kota Granada terletak di tepi Sungai Genil di kaki gunung Sierra Nevada berdekatan dengan pantai laut Medeterania ( Laut Tengah). Granada semula adalah tempat tinggal orang Iberia, kemudian menjadi kota orang Romawi dan baru terkenal ketika berada di bawah kekuasaan muslim.
Pada abad ke 12, Granada menjadi kota terbesar ke 5 di Spanyol, kota ini dikelilingi oleh tembok-tembok. Adapun struktur penduduknya terdiri dari bangsa Arab, Barbar dan Spanyol yang menganut 3 agama besar Islam, Kristen dan Yahudi.
Sejak abad ke-13, Granada diperintah oleh dinasti Nasrid selama kurang lebih 250 tahun. Pada masa itulah dibangun Istana Al-Hambra yang artinya merah pada tahun 1238 M dan terus dikembangkan sampai tahun 1358 M yang terletak di sebelah Timur Al-Kazaba, sebuah benteng tentara Islam.
Granada terkenal dengan tembok dan 20 menara yang mengitarinya, masa pemerintahan Muhammad V (1354-1391 M) mencapai puncak kejayaan, baik dari segi arsitektur maupun dalam bidang politik. Tapi menjelang akhir abad XV, pemerintahan makin lemah diakibatkan perpecahan keluarga, dan tahun 1492 jatuhlah Granada ke tangan penguasa Kristen yaitu raja Ferdinand dari Castilla dan ratu Isabella dari Arragón, untuk selanjutnya tahun 1610 M, umat Islam diusir dari bumi Spanyol.
7.      Samarkand dan Bukhara ( Transoxiana)
Di Transoxiana terdapat dua kota penting tempat peradaban Islam pernah berkembang dengan pesat yaitu Samarkand dan Bukhara. Samarkand terletak di msebelah selatan sungai Al-Saghad. Menurut riwayat tertua dari bahasa Arab, Iskandarlah yang mendirikan kota Samarkand itu.
Riwayat kota Bukhara sebelum Islam juga panjang. Kota ini diperkirakan sudah ada ketika Iskandar datang kesana. Dilihat dari bangunan-bangunan kuno, pengaruh Persia sudah lama tertanam disana. Pengaruh Cina juga besar, sebelum Islam datang kesana telah terdapat tempat ibadah agama Budha.
Pada tahun 204 H (819 M) Al-Ma’mun khalifah dari dinasti Bani Abbas yang berpusat di Bagdad, menyerahkan urusan pemerintahan wilayah Transoxiana, khususnya Samarkand dan Bukhara kepada keluarga Asad ibn Saman. Sejak itu, dua kota ini berada di bawah kekuasaan dinasti Samaniah.
Selanjutnya di Samarkand menjadi daerah yang sangat makmur dan masyarakatnya hidup sejahtera, yang hanya dapat dibandingkan dengan masa pemerintahan Timar Lenk dan keturunannya disana lima ratus tahun kemudian. Sekalipun ibu kota pindah ke Bukhara, tetapi Samarkhand tetap merupakan kota terpenting karena ia menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan Islam.
Di Bukhara terdapat makam yang dikunjungi orang hingga Sekarang, yaitu makam Baha al-Din al-Naqsyabandi yang wafat pada abad ke 8 H (14 M) perlu disebutkan juga, seorang ulama terkenal pada masa itu, Abu Manssur al-Maturidi, wafat di Samarkhand pada tahun 333 H (944 M). dia adalah pendiri aliran teologi Islam yang dikenal dengan aliran Maturidiah.
Ulama terkenal lainnya dari Bukhara adalah Imam al-Bukhari, seorang ahli hadist terkenal di dunia Islam yang menulis kitab Shahih al Bukhari. Bukhara memang dikenal sebagai pusat ilmu-ilmu keagamaan Islam.
Pada tahun 1917 M, Uni Soviet berdiri, dan Uzbekistán yang didalamnya terdapat Samarkhand dan Bukhara menjadi bagian dari Uni Soviet. Tidak banyak lagi berita tentang kota itu yang sampai kepada umat Islam, karena pemerintahannya menganut ideologi komunis. Namun sejak tahun 1992, Uzbekistán menjadi negara muslim merdeka, karena itu Uni Soviet bubar dengan sendirinya.

D.    Pengaruh Peradaban Islam Abad Pertengahan Terhadap Kemajuan di Eropa
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini, banyak berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang pada abad pertengahan. Banyak saluran bagaimana peradaban Islam mempengaruhi Eropa, seperti Sicilia dan Perang Salib, tetapi saluran yang terpenting adalah Spanyol Islam.
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, sosial maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains di samping bangunan fisik.
Pengaruh peradaban Islam, terutama di dalamnya pemikiran Ibnu Rusyd ke Eropa. Berawal dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada dan Salamanca. Selama belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya ilmuwan-ilmuwan muslim.
Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama. Universitas yang pertama di Eropa adalah Universitas Paris yang didirikan tahun 1231 M. Pada abad pertengahan, di Eropa telah berdiri 18 buah universitas yang mengajarkan mata pelajaran seperti yang ada di universitas Islam, misalnya ilmu kedokteran, ilmu pasti, dan filsafat. Pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari adalah pemikiran Al-Farabi, Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad 12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (reinainssance). Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke bahasa Latin. Walaupun akhirnya Islam terusir dari bumi Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi Islam telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa seperti gerakan kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renainssance), yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke 16 M, kemudian rasionalisme pada abad ke 17 M, selanjutnya gerakan pencerahan (aufklaerung) pada abad ke 18 M.

E.     Menunjukkan Perilaku yang Mencerminkan Penghayatan Sejarah Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan
Sebagai generasi penerus, memahami peradaban Islam mutlak dilakukan, bukan untuk nostalgia semata tetapi yang lebih penting dapat digunakan sebagai :
        1.  Kajian ilmiah bahwa kejayaan Islam pernah terbukti ada di dunia.
        2.  Untuk tetap memelihara membangun dalam rangka mencapai kemajuan di segala bidang yang menjadi profesinya.
        3.  Mengambil pelajaran bagaimana caranya umat Islam dahulu mampu menjadi negara Super Power dunia.
            4.         Timbul tanggung jawab yang tinggi untuk senantiasa memperjuangkan tercapainya kemuliaan Islam dan kaum Muslimin demi kesejahteraan umat manusia secara menyeluruh

0 komentar:

Posting Komentar

gpaismkn5sby. Diberdayakan oleh Blogger.